tag:blogger.com,1999:blog-69292553498229565712024-02-19T13:32:34.775+07:00PengantinPengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-82638687735913258402010-05-28T16:05:00.000+07:002010-05-28T16:05:28.247+07:00Rangakaian Upacara Adat Pengantin Betawi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBrs19eUgfgUE2nXZ7-4fm7UUxXQqwMl1_aX7dIJojMQ34qPBkqAUVUdpoyMlybm3puM60jHgUGhTLpV0g86iv0RYhokiJpBheweGZNxi-8Vixhdbp0cm3rDF1ELD54wJp8OZh1n7QaIqe/s1600/Untitled-1+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBrs19eUgfgUE2nXZ7-4fm7UUxXQqwMl1_aX7dIJojMQ34qPBkqAUVUdpoyMlybm3puM60jHgUGhTLpV0g86iv0RYhokiJpBheweGZNxi-8Vixhdbp0cm3rDF1ELD54wJp8OZh1n7QaIqe/s320/Untitled-1+copy.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Setiap daerah memiliki adat istiadat dan budayanya sendiri. Begitu juga halnya orang betawi yang bermukim di Ibu Kota negara, selain memiliki dialek bahasa yang dikenal ke seluruh sepenjuru nusantara, prosesi adat pengantinnya pun khas dan sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Secara lengkap Pengantin kali ini menampilkan <b>Rangkaian Upacara Adat Pengantin Betawi</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>NGEDELENGIN</b></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBAi_PKxTsaqwSCsNzL7W4GRk5bSztQnEL54PpI6ucTiKVD4Q9pM_w_GAoRn8WgsgWOqrivuUJELLieugT3HkRKGPEpU52rVBsoDApZIJeWUSuER7VB0m6JhCDqfOCdOsX7n0eAm5zRdpo/s1600/Untitled-2+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="97" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBAi_PKxTsaqwSCsNzL7W4GRk5bSztQnEL54PpI6ucTiKVD4Q9pM_w_GAoRn8WgsgWOqrivuUJELLieugT3HkRKGPEpU52rVBsoDApZIJeWUSuER7VB0m6JhCDqfOCdOsX7n0eAm5zRdpo/s200/Untitled-2+copy.jpg" width="200" /></a>Dikalangan masayarakat betawi, apabila seorang jejaka belum mendapatkan pasangan, biasanya orangtua berusaha mencarikan calon istri/ mantu yang disebut <i>ngedelengin</i>. Jika ini terjadi, tugas ngedelengin dipercaya oleh orang lain, yang disebut <i>mak comblang</i>. Dialah yang mencari dan mengumpulkan berbagai informasi secara lengkap tentang rupa, kemapuan, perilaku, keadaan keluarga dan lainnya dari sang calon istri. Proses ngedelengin kemudian berlanjut ke tahap <i>ngelamar</i>, yakni tindak aktif dari pihak keluarga jejaka untuk meminang sang gadis untuk dijadikan calon istri. Pada saat ngelamar, pihak keluarga jejaka membawa barang bawaan dalam wadah terbuka, berisi pisang raja berkualitas baik, roti tawar yang besar dan sirih kembang (sirih embun) yang dihias seindah mungkin, sehingga para kerabat, famili serta tetangga mendapat isyarat adanya kegiatan ngelamar.</div><div style="text-align: justify;">Selesai jamuan makan, dilanjutkan dengan dialog tahap kedua tentang hal-hal yang berkaitan dengan apa saja yang menjadi permintaan keluarga si gadis. Sebagai pemeluk agama Islam, yang pertama diputuskan adalah soal <i>mahar</i> (mas kawin), kemudian persyaratan -persyaratan adat lainnya, seperti <i>kekundang</i> (makanan kesukaan calon istri), <i>pecingkrem</i> (cincin belah rotan), <i>pesalin</i> (seperangkat busana lengkap), uang belanja dan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOH_gtxyNpNuznjH91DGzN4a2e_-7EUJhsdl7xdopqkSkUxSiZtU8K5kzXpyWNrAu63lC29WP4Jq5gZWktfyzVl6sYqyX9_ib50cD53ASyJE_xBk1m5sgw97YjBe204Xln5KK1rGvIa4wJ/s1600/Untitled-5+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOH_gtxyNpNuznjH91DGzN4a2e_-7EUJhsdl7xdopqkSkUxSiZtU8K5kzXpyWNrAu63lC29WP4Jq5gZWktfyzVl6sYqyX9_ib50cD53ASyJE_xBk1m5sgw97YjBe204Xln5KK1rGvIa4wJ/s200/Untitled-5+copy.jpg" width="103" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>NGELAMAR</b></div><div style="text-align: justify;">Setelah proses ngelamar selesai, utusan akan datang kembali untuk membawa tanda putus (pertunangan). Pada saat itu akan diputuskan hari dan tanggak pernikahan, sekaligus dibawa pecingkrem (cincin belah rotan) sebagai pengikat. Selain itu kepada si gadis diberikan uang persalin sekedarnya serta kue-kue.</div><div style="text-align: justify;">Sebagai tanda pengikat, barang bawaan ini akan dibalas oleh keluarga si gadis dengan pengiriman sajian makanan beserta lauk pauknya, antara lain, ketan putih, opor ayam, semur bulat, sepasang pesmol bandeng, perkedel berbentuk hati serta beberapa kue basah khas Betawi. Barang balasan ini akan dibagikan kepada utusan dan anggota keluara sang jejaka.</div><div style="text-align: justify;">Masa tunangan biasanya tidak berlangsung lama. Umumnya tidak lebih dari satu tahun. Masa itu akan berakhir, jika pihak orang tua sang jejaka telah mengirimkan ututsan kembali menemui calon besan. Jika telah mencapai kata sepakat, maka dipersiapkan segala sesuatunya, menyangkut persiapan akad nikah. Pada saat-saat menjelang acara <i>ngirik</i>, <i>potong centung</i>, pakai <i>pacar</i> dan <i>dimandiin</i>. Secara rinci, perawatan untuk calon pengantin putri adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dipiare</b></div><div style="text-align: justify;">Selama masa dipiare, calon pengantin putri mengenakan busana kebaya berlengan longgar, guna memudahkan saat berwudhu. Seluruh tubuhnya dilulur dengan ramuan lulur pengantin. Setiap selesai melaksanakan sholat, lulur pada wajah, lengan dan kaki calon pengantin diperbaharui kembali.</div><div style="text-align: justify;"><b>Dimandiin</b></div><div style="text-align: justify;">acara mandiin pengantin biasanya didahului dengan pembacaan doa bagi keselamatan dan keberkahan pengantin. Selesai pembacaan doa, pengantin putri mencium tangan kedua orangtua diiringi pembacaan shalawat Nabi, dipandu oleh tukang piare calon pengantin putri. Selanjutnya, menuju pemandian yang telah disiapkan. Yang mandiin calon pengantin putri <i>"tukang piare"</i>, kedua orangtua, nenek, dan kakek, saudara-saudara dari kedua orangtua, dan lainnya yang dianggap perlu.</div><div style="text-align: justify;"><b>Ditangas</b></div><div style="text-align: justify;">Selesai dimandiin, calon pengantin putri ditangans, yakni mandi uap dengan ramuan tradisional untuk lebih membersihkan sisa-sisa lulur yang masih tertinggal pada pori-pori di sekujur tubuh. Uap yang dikeluarkan dari godokan rempah-rempah adalah dedaunan jeruk purut, irisan daun pandan, akar wangi, bunga dilem dan sereh, semuanya dengan porsi secukupnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizdYIe5CaRN20H75khqyJu_s6FXoftVi3AnVugkV2L_wObCHQR_cEuQxwAVc5ec5EnMalP0Y1ZbuUgj1jo9ENZEyoJO0461jYrxJ42QxNXhkZuzOkp5Egu0UZA7g8vSLYkqZnKy-SURBuw/s1600/Untitled-4+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="67" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizdYIe5CaRN20H75khqyJu_s6FXoftVi3AnVugkV2L_wObCHQR_cEuQxwAVc5ec5EnMalP0Y1ZbuUgj1jo9ENZEyoJO0461jYrxJ42QxNXhkZuzOkp5Egu0UZA7g8vSLYkqZnKy-SURBuw/s200/Untitled-4+copy.jpg" width="200" /></a><b>Dikerik dan Potong Centung</b></div><div style="text-align: justify;">Selesai ditangas, caon pengantin putri selanjutnya menjalani kegiatan pengerikan dan potong centung. Pengerikan adalah menghilangkan bulu-bulu halus, biasanya disebut bulu kalong, yakni bulu-bulu halus yang tumbuh disekitar tengkuk, dahi, pinggiran pipi kanan dan kiri. Sedangkan potong centung adalah memotong dan merapikan rambut cambang yang diapit oleh uang logam Rp.50-an.</div><div style="text-align: justify;">setelah prosesi tadi selesai, calon pengantin dirias dengan busana None Jakarta. Selanjutnya acara malam pacar. Calon pengantin didudukan di atas permadani besar, kemudian kuku di kedua belah jari tangannya diberi daun pacar yang telah ditumbuk halus. Pemakaian pacar diawali oleh tukang rias, disusuk oleh famili/krabat serta saudara-saudara dan teman-teman dari calon pengantin putri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>NGEBESAN/NGERUDAT</b></div><div style="text-align: justify;">Acara <i>ngebesan</i> atau <i>ngerudat</i> adalah upacara akad nikah atau ijab kabul. Pelaksanaannya dilakukan secara terbuka. Pengantin pria akan datang dengan rombongan para pengiring yang besar, yakni calon pengantin pria diapit oleh para alim ulama, para penabuh rebana, dan di belakang terdapat rombongan bawaan yang terdiri dari :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Mahar/ mas kawin</li>
<li>Uang belanja pesta yang disusun sedemikian rupa menghiasi maket sebuah mesjid</li>
<li>Sirih Nanas, berupa sebentuk dekorasi daun sirih yang berwujud daun nanas. Hal tersebut merupakan simbol kehidupan yang penuh dengan duri namun selalu dibungai oleh manisnya kehidupan kasih sayang.</li>
<li>Sepasang roti buaya, sebagai simbol kerukunan hidup, kesetiaan dan berumur panjang.</li>
<li>Pisang raja dengan kualitas baik sebanyak 2 sisir. <br />
Ujung-ujungnya diberi tutup runcing dari kertas keemasan. Hal ini melambangkan harapan agar kedua pengantin dapat menarungi kehidupan layaknya kehidupan para raja.</li>
<li>Kekudang, yaitu makanan kesukaan calon pengantin putri.</li>
<li>Beberapa nampan berisi persalin busana wanita.</li>
<li>Beberapa jenis kue-kue basah khas Betawi.</li>
<li>Miniatur kapal atau berbentuk pohon yang berisi aneka buah-buahan.</li>
<li>shie, yaitu peti susun berukir yang dipikul oleh dua orang, yang didalamnya berisi macam-macam bahan pangan mentah, seperti, telur asin, bihun, emping, daging sapi, sayur-mayur dan lain-lain.</li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8WlPq7VlW8J8OH2i1w89TPnutUa5OSAvzO7lem5h0Eddk8r374wET_V37KFaO31E4b3gYhVX9KVl07gejzJQHTqhcSMYkkUJIBCDCHIQqAo0v7AWxDKproaM50mHDRUkhsBY12g5atnwY/s1600/Untitled-9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8WlPq7VlW8J8OH2i1w89TPnutUa5OSAvzO7lem5h0Eddk8r374wET_V37KFaO31E4b3gYhVX9KVl07gejzJQHTqhcSMYkkUJIBCDCHIQqAo0v7AWxDKproaM50mHDRUkhsBY12g5atnwY/s200/Untitled-9.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeRlPpW0S1G7I_NqrHvXqjJCTEOB4r-TLNxeC3hYcJrIXuBbTSiVzzwhveR-MeHsDNMRnF79FNvnW8rDYJNiU4AD3KUztt-v3Xl2PyZOmD40FlT9a1mWu6ICXpDLSPggFPNWoQGM2onyd0/s1600/Untitled-6+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeRlPpW0S1G7I_NqrHvXqjJCTEOB4r-TLNxeC3hYcJrIXuBbTSiVzzwhveR-MeHsDNMRnF79FNvnW8rDYJNiU4AD3KUztt-v3Xl2PyZOmD40FlT9a1mWu6ICXpDLSPggFPNWoQGM2onyd0/s200/Untitled-6+copy.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tepat didepan rumah calon pengantin putri, ngerudat disambut tuan rumah, diiringi bunyi tabuhan rebana. Pada saat akad nikah, pengantin pria mengenakan pakaian Jas Kasin Srebet, yaitu : mengenakan kopiah hitam, berbaju lengan panjang putih, mengenakan open jas model Eropa, berkain sarung plekat, dan memakai sepatu sendal pantovel.</div><div style="text-align: justify;">Busana calon pengantin wanita pada saat akad nikah adalah busana Rias Bakal yang terdiri dari : baju kurung terbuat dari silk atau beludru, kain songket, panjang baju sekitar 10cm di atas lutut, memakai hiasan dada yang dinamakan lidah-lidah di beri hiasan tabur, dan selop penutup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPtYxf9lBFYX5SUJ9-a189tqEDlK_dDMlBcFoI3wMy4c0hvwh-roThyphenhyphenmIaco1cEztyiJIAlBpdnjuSqj3MwavSlVR-7NrHoScyYARsFG-Fu257c5VGDG_iwyHMNVZ8PJQF9d0-AS0E0Ui4/s1600/Untitled-8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPtYxf9lBFYX5SUJ9-a189tqEDlK_dDMlBcFoI3wMy4c0hvwh-roThyphenhyphenmIaco1cEztyiJIAlBpdnjuSqj3MwavSlVR-7NrHoScyYARsFG-Fu257c5VGDG_iwyHMNVZ8PJQF9d0-AS0E0Ui4/s200/Untitled-8.jpg" width="176" /></a><b>NGARAK PENGANTIN</b></div><div style="text-align: justify;">Acara <i>ngarak</i> <i>pengantin</i> dilakukan dalam rangka mempertemukan untuk pertama kali kedua mempelai setelah pengantin pria pulang bersama rombongannya seusai akad nikah. Rombongan tersebut di awali oleh pembawa umbul-umbul berupa rangkaian kembang kelape. Kedua orang itu berpakaian <i>sadarie</i>/ baju pangsi.</div><div style="text-align: justify;">Di dalam rombongan juga terdapat rombongan penabuh rebana. Sebelum iring-iringan pengantar bergerak, terlebih dahulu dilepas dengan shalawat Dustur. lalu rombongan berjalan diiringi rebana sampai dimuka rumah pengantin putri.</div><div style="text-align: justify;">Meski telah di nanti-nanti kedatangannya, rombongan ngerudat tidak begitu saja dapat dengan mudah memasuki rumah tuan putri, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Yaitu, Acara Buka Palang Pintu, yang terdiri dari : dialog atau berbalas pantun, pertandingan silat antar rombongan Tuan Putri dan Tuan raje Mude, dan tarikh lagu Zike.</div><div style="text-align: justify;">Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka Tuan raje Mude dapat bertemu, selanjutnya tukang rias membuka kerudung tipis yang menutupi wajah Tuan Putri (untuk memastikan apakah benar yang bersanding itu adalah si gadis pilihan, bukan orang lain).</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8BWSQ5OSlTpqsoiC4HybQc6Ys4c0pmoUDg3LYicVVelEP48TOuOXbE92sJifs_mebWvjQs_IcVbEefnLp9MIHnzOwShGpnTCtLnakAU5qTrsW5fc27aKePtBbjwOyoF9zNqKTeMZ81ctU/s1600/Untitled-3+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8BWSQ5OSlTpqsoiC4HybQc6Ys4c0pmoUDg3LYicVVelEP48TOuOXbE92sJifs_mebWvjQs_IcVbEefnLp9MIHnzOwShGpnTCtLnakAU5qTrsW5fc27aKePtBbjwOyoF9zNqKTeMZ81ctU/s200/Untitled-3+copy.jpg" width="200" /></a>Kemudian Tuan raje Muda menyerahkan sirih dare ke pangkuan Tuan Putri. Selanjutnya, memastikan apakah dibalik cadar adalah tuan putrinya. Maka Tuan Raje Mude melaksanakan buka cadar, diteruskan dengan Tuan Putri melaksanakan sembah dan cium tangan pada Tuan Raje Mude. Lalu sembah dan cium tangan pada Tuan Raje Mude. Lalu sembah sujud dan cium tangan kepada kedua orangtua dan mertua.</div><div style="text-align: justify;">Terakhir, tukang rias menyuapkan <i>ketan</i> <i>kuning</i> yang dibawa pada sepasang wadah yang disebut dengan <i>kembang adep-adep</i>. Setelah itu kedua pengantin dipersilahkan duduk kembali, dan dilanjutkan dengan ucapan selamat dari para tamu yang hadir. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijS7-GaVuBztfmiORZnDaR3P4S4EYBMrcXeMebk_UQzrut6fVLrHF0ScDorZEHZdmputbrT7yWxasG6sf93txXwPylLN_iFECsyyKX-L6CpwmullRD0B-3sHY6mVIwmDudqu5tyyc7KBe6/s1600/Untitled-7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijS7-GaVuBztfmiORZnDaR3P4S4EYBMrcXeMebk_UQzrut6fVLrHF0ScDorZEHZdmputbrT7yWxasG6sf93txXwPylLN_iFECsyyKX-L6CpwmullRD0B-3sHY6mVIwmDudqu5tyyc7KBe6/s200/Untitled-7.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="text-align: justify;"></ul>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-90940300275214764822010-04-10T17:41:00.078+07:002010-05-11T06:17:32.934+07:00Upacara Adat Pengantin Malang Keprabon<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf5MR1AeCo4vxenywljPwpSYx_lsF-Mav4oYY5MIvG2MGnwpoHqeziu6n4ckeXJLYVS4X_aHFazAFWEnj89E5to4-RMv1r127NPEDazBKAwxXnS207Nvk9sN00w65E-A8lL7DeJyOx0WfE/s1600/Untitled-1a+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf5MR1AeCo4vxenywljPwpSYx_lsF-Mav4oYY5MIvG2MGnwpoHqeziu6n4ckeXJLYVS4X_aHFazAFWEnj89E5to4-RMv1r127NPEDazBKAwxXnS207Nvk9sN00w65E-A8lL7DeJyOx0WfE/s320/Untitled-1a+copy.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Pengantin Malang Keprabon</b> dengan segala tata cara upacaranya sangatlah unik dan memiliki nilai budaya tinggi. Berdasarkan penelitian dari peninggalan candi-candi Jawa Timur dan seputar kota Malang, seperti Candi Jago Tumpang, Candi Badut peninggalan Raja Gajayana dan Candi Singosari dengan Raja Kertanegara dan Kendedes-nya yang terkenal anggun dan cantik, tata rias dan upacara pengantin Malang Keprabon berorientasi pada kebudayaan Hindu-Jawa pada umunya dan khususnya Jawa Timur. Namun pada perkembangannya, di masa kini profesi pernikahan tersebut diwarnai pula oleh ajaran Islam.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mlapati</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Mlapati</i> adalah mencari calon jodoh untuk sang putra. Pada zaman lampau, pada tahap <i>ngetepi</i> ini, biasanya dilakukan pada saat sedang berlangsung suatu perayaan atau upacara adat Keraton. Misalnya acara mantu, ulang tahun penobatan Raja dan sebagainya. Biasanya para putra putri turut serta menghadirinya.</div><div style="text-align: justify;">Apabila suatu saat telah menemukan gadis yang dirasa cocok untuk dijodohkan dengan sang putra, maka segera dilakukan penelitian melalui utusan untuk mengetahui asal-usul dan data lengkap dari sang gadis tersebut. Bila sudah cocok, maka segera dilakukan acara <i>nontoni</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ngetukake Balung Pisah/ Nontoni</b><i> </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Ngetukake Baluh Pisah/ Nontoni </i>adalah menyaksikan dari dekat calon mempelai yang telah di temukan sebagai calon jodoh sang putra. Apbila dalam acara <i>nontoni</i> ini telah mendapat kesepakatan dari keluarga calon mempelai pria, maka segera dilanjutkan ke tahap berikutnya, yakni melamar, ter-kecuali kalau hal ini suatu 'anugrah' atau 'triman' dari Raja, haruslah di terima dengan senang hati.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Melamar</b></div><div style="text-align: justify;">Melamar, mengajukan permohonan secara tertulis, disebut 'surat lamaran' yang dibuat oleh pihak calon mempelai pria yang ditujukan kepada pihak calon mempelai wanita melalui suatu utusan. Yang diutus atau yang melaksanakan ialah saudara yang lebih tua dari ayah atau ibu. Kalau dikabulkan, maka segera diadakan pembicaraan mengenai penentuan harinya.</div><div style="text-align: justify;">Sebagai tanda menerima, keluarga calon mempelai wanita mengadakan kunjungan balasan sekaligus menyampaikan bahwa lamaran tersebut diterima.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Peningsetan</b></div><div style="text-align: justify;">Menindak lanjuti acara melamar sebagai tanda pinangan<b>, </b>keluarga calon mempelai pria datang dengan membawa barang hantaran dan menyerahkan barang-barang tertentu sebagai tanda meminang.</div><div style="text-align: justify;">Arak-arakan ini<b> </b>disaksikan oleh kedua belah pihak beserta keluarga dan kerabat handai taulan. Maka resmilah acara <i>peningsetan</i> sebagai tanda ikatan bahwa sang putri sudah ada yang meminang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Penentuan Hari</b></div><div style="text-align: justify;">Kedua belah pihak menentukan hari baik untuk pernikahan putra-putri. Dalam mencari penentuan hari sangat diutamakan, karena mengharap kesejahteraan dan keselamatan bagi kedua calon mempelai. Dalam mencari hari baik, menghindari hari <i>tali wangke</i> dan hari <i>sampar wangke</i> (hari naas).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pasang Terob</b></div><div style="text-align: justify;">Terob, didirikan 7 hari sebelumnya atau menurut hari baik. Bahannya terbuat dari daun nipah (daun kelapa yang dianyam untuk atap) dan bambu untuk tiang-tiangnya. Kalau terob sudah jadi sekitar atap. diberi hiasan berupa janur. Setelah terp jadi, pada kanan kiri pintu masuk dipasang <i>tuwuhan</i> yang terdiri dari :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Sebelah kanan : satu batang pisang raja yang masih lengkap dengan satu tandan beserta jantungnya, satu tandan beserta jantungnya, satu jenjang cangkir gading, tebu wulung, daun kluwih,daun alng-alang, daun beringin, daun apo-apo, untaian padi, dan untaian jagung.</li>
<li> Sebelah kiri : satu batang pisang gajih yang masih lengkap dengan satu tandan beserta jantungnya, satu janjang kelapa hijau, tebu eulung, daun kluwih, daun alng-alang, daun bringin, daun apo-apo, untaian padi, dan dan untaian jagung.</li>
<li>Makna pelambang (arti hiasannya) : Pisang raja : supaya hidup kelak berbahagia seperti raja. Pisang gajih : supaya hidup bisa berhasil. Cengkir : kenceng ing pikir (tegas dalam memikirkan sesuatu). Kelapa hijau : lambang kesembuhan, karena airnya dapat digunakan sebagai obat penawar. Tebu : anteping kalbu (ketetapan hati). Padi dan jagung : pangan (makanan pokok). Daun kluwih : linuwih (serba tahu/ serba lebih). Daun alang-alang tanpa halangan. Daun apo-apo : tidak ada apa-apa. Janur, nur : cahaya, supaya calon pengantin mempunyai cahaya yang mempesona. Beringin : Lambang pengayoman.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Pingitan</b></div><div style="text-align: justify;">Lebih kurang 7 hari sebelum akad nikah, calon pengantin wanita dipingit di dalam keputren, dan tidak diperkenankan berhias atau memakai perhiasan. Hari pingitan ini dilambangkan sebagai hari puasa. Sebaiknya calon pengantin memakai lulur agar nanti bila saatnya tiba, wajahnya akan bercahaya (bhs.Jawa:manglingi). Lebih baik lagi kalau calon pengantin wanita mau berpuasa. Karena hikmah puasa dapat menahan diri/ sabar, tidak mudah tergoda/ cobaan-cobaan, dan untuk mendapatkan ridho Allah SWT, agar hidup bahagia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEyap-GkEgciOQgtrXG6QCKL3YdkE1YKc8x1KFKrxTyyTKFfvhI3eePG8RHdXOopKsMfJIQ1CSxv5o-suh618IVeBbPkeEe9CRDrmIAxwsRyjAT-9OIUZnfBdFLu8xFXtts6UdLfTu7xIN/s1600/Untitled-1b+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEyap-GkEgciOQgtrXG6QCKL3YdkE1YKc8x1KFKrxTyyTKFfvhI3eePG8RHdXOopKsMfJIQ1CSxv5o-suh618IVeBbPkeEe9CRDrmIAxwsRyjAT-9OIUZnfBdFLu8xFXtts6UdLfTu7xIN/s200/Untitled-1b+copy.jpg" width="200" /></a><b>Siraman</b></div><div style="text-align: justify;">Upacara siaraman dilaksanakan sehari sebelum hari nikah. Maksudnya, untuk mensucikan salon pengantin, baik jasmani maupun rohani. Waktu siraman dilakukan antara pukul 11.00 yang memandikan adalah para pini sepuh yang masih genap (suami istri) dan sejahtera hidupnya, didahului oleh Bapak dan Ibu pengantin. Maksudnya , agar dapat mewariskan kebahagiaan kepada calon pengantin. Yang memandikan berjumlah ganjil, dan yang terakhir juru rias mengguyur dengan air kendi, lalu kendi tersebut dipecahkan. Setelah upacara siraman selesai, dilanjutkan dengan meratus rambut.</div><div style="text-align: justify;">Perlengkapan siraman : kembang pudak, kembang sundel, kembang kenongo, kembang locari kuning/ gadung, kembang locari putih, kembang regulo putih, kembang regulo abang, kembang cepiring, daun pandan, air tawar diambil dari tujuh sumber, mangir untuk menghaluskan kulit, kendi berisi air suci, sajen siraman, handuk dan pakaian untuk ganti</div><div style="text-align: justify;">Pelaksanaan siraman : calon pengantin melaksanakan sungkem kepada kedua orang tua. Calon pengantin di bimbing oleh kedua orang tua menuju ketempat siraman.</div><div style="text-align: justify;">Doa siraman : Niat ingsun nyirame sejatine Sanghyang Tunggal, Rogo sejatine jabang bayine (calon pengantin), dadi Ratu ing Buono, Sun Siram nganggo kembang Tirtosari sarine Bopo Bumi-Pertiwi, ya ingsun putro Adam soko sih panguasane Gusti Kang Murbeng Tuwuh. Ngilangi gondo kang ala dadi becik, Rupa kang ala dadi becik Rahayu-Rahayu-Rahayu saking daya kersane Gusti.</div><div style="text-align: justify;">Doa pecah kendi/ pecah pamor : Sun nyalami Kaki among lan Nini among kan ngemong awal tumekane akhir. Jabang bayine Rogo-Sejati. Sejati-urip. Kaguangane Gusti Kan Moho Agung. Lamun ono lir sembikolo nyandung kembang cempoko sarining kamulyan. Krente pangucape Roso: Sing cumlorong jabang bayine. Tong galitong wong sa'buono pada pitong, sinkaton Asri kaya Dewi Sri mung jabang bayine.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-MHypw1amPh7yBeOW9eRt7rQ_BTr4-zSd6E9P48GkwC3KmeUZ7k_dMDM7BXUZYrrkievAkXGguRmS_tZpQOkLNiK8NVUx0qS1iMYEzjYlFsSTr0fw8XFxi4G9PKD895NYJRas4ERxnN7w/s1600/Untitled-2a+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-MHypw1amPh7yBeOW9eRt7rQ_BTr4-zSd6E9P48GkwC3KmeUZ7k_dMDM7BXUZYrrkievAkXGguRmS_tZpQOkLNiK8NVUx0qS1iMYEzjYlFsSTr0fw8XFxi4G9PKD895NYJRas4ERxnN7w/s200/Untitled-2a+copy.jpg" width="138" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgflTB44WHFAn59H38TSfBu576Q-6IXF6cLDoRZxrJynDeJ4C4VBsajW0RogJrFOSg-RAjRYrZ0GqY5Ax-Y9zD0x21IFu2wNG7RXpYx2qGRDtyjsAWsaJtRvsD1sCUQWcQ9kAULNDDJ2mvF/s1600/Untitled-2b+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="121" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgflTB44WHFAn59H38TSfBu576Q-6IXF6cLDoRZxrJynDeJ4C4VBsajW0RogJrFOSg-RAjRYrZ0GqY5Ax-Y9zD0x21IFu2wNG7RXpYx2qGRDtyjsAWsaJtRvsD1sCUQWcQ9kAULNDDJ2mvF/s200/Untitled-2b+copy.jpg" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuql86I5qHKtFUW8C4NLwoGeVTuppW-mQOX4mxIgPSh3TpBmw8AacFheHynoy2-17-DfRYx0xlNUdkCc2MX9bfOm9uMPj0X4UFuRsWQardEgyax-BMukg_f0Lr9swLifRdjKA9DMRtfADu/s1600/Untitled-2c+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuql86I5qHKtFUW8C4NLwoGeVTuppW-mQOX4mxIgPSh3TpBmw8AacFheHynoy2-17-DfRYx0xlNUdkCc2MX9bfOm9uMPj0X4UFuRsWQardEgyax-BMukg_f0Lr9swLifRdjKA9DMRtfADu/s200/Untitled-2c+copy.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7O8L1JsRoVUmHezHn8ZPHEo-RXChygjLAvBvCblpCAkPnQLroEMdUxPqWjKO8AmHVdI7S9jLO_zWIbSuP-xH9OKhoC2eoMCYeuhn12rwsZASX9giwG_XfdZQNRWMny7UcK5Jf0FbnEbdb/s1600/Untitled-2d+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7O8L1JsRoVUmHezHn8ZPHEo-RXChygjLAvBvCblpCAkPnQLroEMdUxPqWjKO8AmHVdI7S9jLO_zWIbSuP-xH9OKhoC2eoMCYeuhn12rwsZASX9giwG_XfdZQNRWMny7UcK5Jf0FbnEbdb/s200/Untitled-2d+copy.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Meratus Rambut</b></div><div style="text-align: justify;">Maksud dari meratus rambut ialah mengeringkan rambut dan memberi aroma harum pada rambut. Yang meratus rambut juru rias selama kurang lebih dari 15 menit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ngetepi (Ngerik)</b></div><div style="text-align: justify;">Ngetepi (ngerik), menghilangkan bulu kuduk (bulu kalong) dan menghilangkan bulu-bulu pada wajah yang masih melekat, supaya bersih (terhindar dari gangguan/ menghilangkan suker)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Manggulan</b></div><div style="text-align: justify;">Manggulan merupakan malam tirakatan dan malam terakhir bagi calon pengantin putri sebagai gadis perawan. Calon pengantin dirias sederhana dan memakai sanggul. Calon pengantin duduk didalam kamar ditemani sanak keluarga dan para pinisepuh untuk memberi doa restu agar pelaksanaan ijab/nikah dan tamu pengantin tidak ada aral melintang. Pakaian yang dikenakan adalah kain panjang gringsing kebaya berenda malangan.</div><div style="text-align: justify;">Tebusan kembar Mayang</div><div style="text-align: justify;">Acara ini dilaksanakan secara sim-bolis sekitar pukul 10 malam. Bapak dan ibu telah duduk di pelaminan yang telah disediakan. Calon pengantin yang telah disediakan. Calon pengantin diiringkan dua perawan snthi untuk sungkem menghadap Bapak dan Ibu. Calon pengantin minta bebono (permintaan) kepada kedua orang tua nya; dia mau dikawinkan kalau dibawakan bunga wijaya kusuma (bunga Dewo Ndaru). Kemudian Bapak calon pengantin menugaskan kepada dua orang (Bapak-Ibu) yang hidupnya mencapai kebahagiaan untuk mencarikan bunga permintaan putrinya.</div><div style="text-align: justify;">Pergilah kedua orang tersebut menemui Kama Jaya dan Kama Ratih untuk meminjam bunga Dewo Ndaru. Setelah diperolej bunga tersebut, kedua perawan sunthi menggendong bunga Dewo dengan selendang pati. Setelah sampai, kedua utusan sowan kepada Bapak dan Ibu calon pengantin, bahwa usahanya mencari sepasang bunga Dewo Ndaru (sepasang kembang mayang) telah berhasil. Kemudian sang putri dipanggil, disuruh mengamati apakah bunga itu yang di kehendaki? Sang putri mengatakan, inilah bunga yang di inginkan.</div><div style="text-align: justify;">Kemudian sang Bapak mengatakan, apa tidak ada yang kurang? dengan wajah berseri sang putri mengatkan, tidak ada yang kurang. Kemudian ditutup dengan tembang dandang gulo.</div><div style="text-align: justify;">Dua pasang kembar mayang ditaruh didepan pelaminan dan tidak boleh dipindah-pindah sampai saat hari bertemu pengantin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja_GDnlVnf29I0xFEZy42fOUpb72zRJSvJsPcbGWZjAZZ-1uttmKmzbRHOmvxGf3qyw-6CQjacyX0zsAHX-7L1yBLKry0r1jXdWVygxgBExTY5NdLkSNZEhoOxFWiVEbYY7806i6WFi51k/s1600/Untitled-2m+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="123" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja_GDnlVnf29I0xFEZy42fOUpb72zRJSvJsPcbGWZjAZZ-1uttmKmzbRHOmvxGf3qyw-6CQjacyX0zsAHX-7L1yBLKry0r1jXdWVygxgBExTY5NdLkSNZEhoOxFWiVEbYY7806i6WFi51k/s200/Untitled-2m+copy.jpg" width="200" /></a><b>Upacara Jomblokan</b></div><div style="text-align: justify;">(Rapak dan Ijab/Nikah)</div><div style="text-align: justify;">Sebelum upacara ijab nikah dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan rapak, yang pelaksanaannya bersama-sama dengan waktu ijab. Yang hadir dalam upacara ini : penghulu (sebagai wakil pemerintah), kedua calon mempelai pengantin, dua saksi dari keluarga pengantin pria dan pengantin wanita (yaitu orangtua atau bila orangtua tidak ada, yang menjadi wali saudara laki-laki).</div><div style="text-align: justify;">Pakaian yang dikenakan mempelai putri adalah kain panjang motif kawung kebaya malangan berenda warna putih. Dan mempelai pria mengenakan celana tumpal malangan, dodat kawung baju taqwo malangan putih, udeng kawung.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8sWLcfPTPsDl5_TEoSMGT_0EYxYv1dVpt9-6wb1Ojef7bVIDBlSP0UxcFE24Kw5mbTCxRShQrJKcK9KC56YCmnpH65Kj0tFjff8gTe8sq-kafI8vRk9TONDbwgUjI1T3maYnQO6UZOFwQ/s1600/Untitled-3+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8sWLcfPTPsDl5_TEoSMGT_0EYxYv1dVpt9-6wb1Ojef7bVIDBlSP0UxcFE24Kw5mbTCxRShQrJKcK9KC56YCmnpH65Kj0tFjff8gTe8sq-kafI8vRk9TONDbwgUjI1T3maYnQO6UZOFwQ/s200/Untitled-3+copy.jpg" width="200" /></a><b>Temu Pengantin</b></div><div style="text-align: justify;">Upacara temu ini dilaksanakan pada waktu sesudah maghrib, mengambil waktu surup, karena mempunyai makna antara siang dan malam. Tempat untuk temu di tengah-tengah pintu dibawah talang.</div><div style="text-align: justify;">Urutan acara temu :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="text-align: justify;"><li>Tukar kembang mayang, tukar pengasih, injak telor, minum air wening oleh ibu pengantin putri, kliteran dengan angka 8 : kedua mempelai pengantin bergandengan dengan jari klingking kanan pengantin putri, sedang pengantin putra dengan kelingking tangan kiri. Lalu, duduk di pelaminan diiringi oleh kedua orangtua pengantin.</li>
<li>Asok Koyo : yaitu wajib memberikan nafkah kepada istri, dengan menuangkan beras kuning, uang recehan dan bunga boreh dimasukan kedalam kantong kuning motif tumpal malangan. Diterima oleh pengantin putri dengan kacu warna sama dengan kantongan.</li>
<li>Dahar Nasi Punar (nasi kuning) : kedua pengantin saling menyuap yang berarti dalam kehidupan kelak, suka dan duka dirasakan berdua. Nasi kuning dihias dengan janur dan diberi lauk-pauk/</li>
<li>Sungkeman kepada orangtua pengantin.</li>
<li>Iringan gendang pada upacara ngarak dan temu pengantin : senenan (ngarak pengantin), dhendho (temu pengantin), cincing guling (kirab), dan ketawang tengger (upacara di pelaminan)</li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnnRryRDNuJfoAzqmG8b-dYFvw4_P7QmIhy6u9bFdn1lm0zdM45vWINGsFmite1PO99q6cwEaKQG8r8V5Y7AtaJm9gHb-GvldKXXO8WAc0_ezPXcl2MSwQeUOtgfKdIAxpyYouo6PbQwzF/s1600/Untitled-3a+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnnRryRDNuJfoAzqmG8b-dYFvw4_P7QmIhy6u9bFdn1lm0zdM45vWINGsFmite1PO99q6cwEaKQG8r8V5Y7AtaJm9gHb-GvldKXXO8WAc0_ezPXcl2MSwQeUOtgfKdIAxpyYouo6PbQwzF/s200/Untitled-3a+copy.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Resepsi</b></div><div style="text-align: justify;">Pemberian doa restu kepada kedua mempelai pengantin dan kepada kedua orangtua mempelai sembari beramah-tamah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDawg1gwTIZXRmWewmGJjvW9tf7NZIncIsHG1eRSYWT_0HbowHpbLJ2U89lKRuNil09tgtPAefy1TxV22Q9Jgfu05ndLFENN8rDWRDX06j68PXXmey6IEN5SnuF-COkFQu7bzzYDdd4k3k/s1600/Untitled-3c+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDawg1gwTIZXRmWewmGJjvW9tf7NZIncIsHG1eRSYWT_0HbowHpbLJ2U89lKRuNil09tgtPAefy1TxV22Q9Jgfu05ndLFENN8rDWRDX06j68PXXmey6IEN5SnuF-COkFQu7bzzYDdd4k3k/s320/Untitled-3c+copy.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-39408544488690621342010-04-06T20:20:00.003+07:002010-04-07T03:43:45.156+07:00Malam Pengantin & Bulan Madu<b>LELAH?</b> Sudah pasti. Biarpun perkawinan itu dilangsungkan secara sederhana, atau melewati prosesi adat lengkap, bukan saja tenaga, waktu dan dana, pikiran juga terkuras habis. Ironisnya bukan saja pasangan mempelai yang baru menikah. Tapi keluarga besar, kerabat dan sahabat yang terlibat mempersiapkan perkawinan, tak pelak ikut merasakannya. Apa saja yang perlu disiasati dimalam pertama setelah resepsi berlalu. Dan bagaimana agar bulan madu dapat dilewati dengan baik?<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Yang paling lebih dulu dilakukan setelah melepas baju kebesaran sebagai raja dan ratu sehari, sebaiknya bergabung bersama keluarga dan tamu yang masih ada dirumah. Logikanya mereka yang datang dari daerah, termasuk yang sibuk membantu pernak-pernik persiapan pesta, keberadan mereka jelas membuat suasana rumah masih marak dan hangat.<br />
Pada kesempatan itulah anda berdua 'nimbrung' bersama mereka. Sembari ngobrol ikut membantu membenahi sisa-sisa pesta. Atau waktu luang itu anda habiskan untuk nonton video dan melihat-lihat foto yang dicetak kilat. Ini biasanya mendatangkan kegembiraan sehingga anda merasa rileks dan kelelahan yang terbawa saat prosesi jadi terlupakan. Ucapan 'terima kasih' secara khusus sudah selayaknya Anda sampaikan pada kesempatan tersebut. Dan barangkali 'minta maaf jika selama terlibat dalam kemeriahan itu ada hal-hal yang kurang berkenan di hati mereka.<br />
<br />
<b>MALAM BUJANG GADIS</b><br />
Yang lebih mengesankan adalah menghabiskan malam itu bersama saudara-saudara yang masih lajang untuk bersenda gurau. Seakan-akan itulah malam terakhir Anda berstatus 'lajang' seperti mereka. Suasana yang diisi seperti ini justru lebih berkesan ketimbang Anda berdua langsung masuk ke bilik pengantin.<br />
Mementingakn kebersamaan suami-istri idmalam pertama pengantin, sementara lainnya masih banyak yang hadir dan bertamu, sungguh kurang menyenangkan dan kurang berkesan, sekalipun mereka 'maklum' terhadap situasi Anda berdua. Maka sebagai pasangan modern yang mampu menempatkan diri dalam segala situasi, berbaurlah bersama mereka sehingga etika Anda dinilai sangat prima.<br />
Sungguh sangat mengesankan apabila kita bisa melaksanakan semua itu. Karena, toh tak lama kemudian kita akan disibukkan dengan urusan rumah tangga yang tentu banyak pernak-pernik serta batu sandungnya. Ingatlah, tak selamanya perkawinan berlangsung mulus, karenakehidupan itu sendiri merupakan 'seni' yang perlu disiasati sejak dini. Semoga saja dengan siasat semacam ini semuanya bisa dimulai dengan baik, dan mendapat penilaian positif dari semua pihak. Dan sekiranya menghabiskan malam bujang gadis bersama-sama sangat tepat setelah lepas segala beban batin sewaktu mempersiapkan perkawinan.<br />
<br />
<b>SIMPATI MERTUA</b><br />
Apa pun situasinya, apakah di rumah mempelai pria atau dirumah keluarga mempelai putri, yang pasti malam pertama perkawinan perlu disiapkan. Setidaknya ada gambaran, bagaimana seharusnya 'numpang' dirumah mertua meski secara simbolis telah diterima secara tulus dan sah. Namun, etika dihadapan orang tua termasuk mertua tetap harus didahulukan.. Sungguh tidak simpatik kesannya manakala sudah resmi menjadi menantu, maka seenaknya sendiri, tanpa perlu basa-basi.<br />
Kini gilirannya untuk menyatu menjadi anak. Anda tak perlu ragu-ragu terjun ke dapur atau membantu pekerjaan lain yang bisa dilakukan. Memiliki inisiatif, ringan tangan dan penuh pengertian serta harus segera dapat menyesuaikan diri dalam keluarga besar. Ingat, bukan cuma istri/ suami yang ada disana, tapi juga mertua dan barangkali ipar, keponakan, nenek-kakek, paman, bibi dan yang lain.<br />
Awal melangkah harus prima, sebab kesan pertama akan membekas selamanya. Memang tidak boleh bersikap pura-pura atau munafik, yang diharapkan adalah pengertian, punya tata krama dan pandai menempatkan diri dalam suasana lingkungan baru. Sebagai pendatang, Anda pun perlu tegas meski pasangan hidup berkehendak lain. Ini penting untuk meraih kesan yang baik diawal perkawinan. Kalau awalnya baik, mudah-mudahan kelanjutannya akan baik pula.<br />
<br />
<b>ADAPTASI JADI SUAMI/ ISTRI</b><br />
Siapa bilang setelah bersanding di pelaminan berjalan mulus dan menyenagkan? Suatu ketika ada suami yang begitu bangun di pagi hari berteriak karena mendapati 'wanita asing' yang tidur disisinya. Pria itu begitu binggung karena tak menemukan wanita idaman cantik jelita yang dipacarinya sekian lama sebelum menempuh pernikahan. Melainkan sosok asing berambut tipis dan lurus, tak berbulu mata lentik, bahkan alisnya 'plontos' tak berambut sama sekali. Wajah sang istri yang pucat pias nyaris tak dikenalinya. Konon, perkawinan mereka cuma bertahan dua minggu. Alangkah irosnisnya.<br />
Peristiwa tersebut tentu tak perlu Anda alami, meskipun ada saja kendala dengan 'kepalsuan'. Siapa sangka bibir merah delima, mata nan lentik, rambut tebal berkilau bak model-model iklan shampo di layar kaca, ternyata palsu belaka. Sosoknya bukan saja menjadi asing, tapi juga tergolong buruk rupa. Siapa yang salah? Tentu keduanya. Karena tak ada keterbukaan, Kejujuran, dan tak melakukan adaptasi sejak awal menjalin hubungan.<br />
Bagaimana agar proses adaptasi berlangsung cepat, tepat dan tidak menyinggung perasaan pasangan serta meminimalkan kendala di masa depan.<br />
Adaptasi dilakukan bukan saja suami terhadap istri, juga istri terhadap suami, bagaimana kebiasaan mereka dirumah sehari-hari. Setidaknya kebiasaan dalam menata ruangan kamar tidur, termasuk merias diri, berpakaian dan dalam tindakan serta ucapan. Karena saat pacaran sangat berbeda dibandingkan keitka masuk ke dunia perkawinan.<br />
Peranan adaptasi tidak kecil untuk urusan ini, dan bukan suatu kesalahan serta pantangan jika diawali sejak malam pengantin. Cobalah berbagi perasaan dengan pasangan hidup, saling komunikasi lebih santun, karena peranannya sudah berbeda dibanding pacaran, termasuk mengubah panggilan. Biasanya memanggil dengan sebutan lebih hormat. Hal lainnya, yakni pelayanan, termasuk menyediakan minum di pagi hari dan sarapan secara rutin.<br />
<br />
<b>BULAN MADU</b><br />
Kini tiba saatnya mempersiapkan acara bulan madu. Bulan madu tak selalu mahal dan menghamburkan uang. Anda bisa saja merencanakan pergi ke tempat-tempat sederhana yang terjangkau kemampuan, yang penting berkesan. Artinya, bagaimana susana kebersamaan itu benar-benar menjadi milik Anda berdua diluar rumah.<br />
Merencanakan bulan madu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Apakah mengikuti paket bulan madu yang diselenggarakan biro perjalanan, atau merencanakan sendiri ke tampat-tempat yang diidamkan selama ini. Bulan madu bisa dianggap perlu bagi pasangan yang punya kesempatan. Waktu dan tentunya dana. Lebih-lebih bagi pasangan yang melewati masa pacaran asngat singkat, sehingga perlu mandalami perasaan masing-masing secara lengkap.<br />
Namun, bulan madu bukan hanya untuk kesenangan belaka. Yang lebih penting adalah untuk membiasakan diri saling 'bergantung' dan saling 'melengkapi' satu sama lain. Karena, ada pengantin wanita yang selalu histeris manakala didekati suaminya, dan baru terlihat rileks manakala diajak bulan madu ke luar kota selama beberapa waktu. Sungguh ini bukan anekdot, tapi peristiwa nyata yang pernah ditangani oleh seorang psikiater. Kasihan bukan?<br />
Kiranya, menyiasati malam pengantin sangat luas cakupannya, dan bukan sekedar suasana di balik kelambu. Karena perkawinan berarti menyatunya dua kepribadian dari latar belakang berbeda dan dari keluarga yang berbeda dalam berbagai hal.Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-9742444653824032882010-03-29T10:02:00.007+07:002010-04-02T05:01:36.698+07:00Rangkaian Upacara Adat Pengantin Jawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAuqXhF0nWZWOBpwe8Uu98DHQquh8oAfTTC4EYvA5VRJZrdCg_6L2FWhZCR78Wgs5yTg6TSWvK21QW8UP2gxHaI5YBOrzxODg6GlTc9lCLTgzHlj9CoH4k0Xcss4RxdPzA6NIb4CHRKsOp/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAuqXhF0nWZWOBpwe8Uu98DHQquh8oAfTTC4EYvA5VRJZrdCg_6L2FWhZCR78Wgs5yTg6TSWvK21QW8UP2gxHaI5YBOrzxODg6GlTc9lCLTgzHlj9CoH4k0Xcss4RxdPzA6NIb4CHRKsOp/s320/Untitled-1.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Upacara perkawinan adat pengantin Jawa sebenarnya bersumber dari tradisi keraton. Bersamaan dengan itu lahir pula seni tata rias pengantin dan model busana pengantin yang aneka ragam. Seiring perkembangan zaman, adat istiadat perkawinan tersebut, lambat laun bergerak keluar tembok keraton. Sekalipun sudah dianggap milik masyarakat, tapi masih banyak calon pengantin yang ragu-ragu memakai busana pengantin basahan (bahu terbuka) yang konon hanya diperkenankan bagi mereka yang berkerabat dengan keraton.</div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya banyak persamaan yang menyangkut upacara perkawinan maupun tata rias serta busana kebesaran yang dipakai keraton Yogyakarta, Surakarta dan mengkunegara. Perbedaan yang ada bisa dikatakan merupakan identitas masing-masing yang menonjolkan ciri khusus, dan itu justru memperkaya khasanah budaya bangsa kita. Bertolak dari kenyataan tersebut, sudah sering diselenggarakan sarahsehan yang berkenan dengan adat istiadat perkawinan oleh kerabat keraton, agar masyarakat merasa mantap mendandani calon pengantin dengan gaya keraton, sekaligus agar tidak terjadi kekeliruan dalam penerapannya. Kali ini PENGANTIN menampilkan rangkaian upacara adat Pengantin Jawa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><b>Serah-Serahan</b></div><div style="text-align: justify;">Setelah dicapai kata sepakat oleh kedua belah pihak orang tua tentang perjodohan putra-putrinya, maka dilakukanlah 'serah-serahan' atau disebut juga 'pasoj tukon'. Dalam kesempatan ini pihak keluarga calon mempelai putra menyerahkan barang-barang tertntu kepada calon mempelai putri sebagai 'peningset', artinya tanda pengikat. Umumnya berupa pakaian lengkap, sejumlah uang, dan adakalanya disertai cincin emas buat keperluan 'tukar cincin'.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNed09HZgEuDsfHAeHHskSZgftAy2F4NOAdVGCtn5CltsKHqHttT_6nrEsTK2M7Z1z8HnTb8ZH07Mj6UsHkhb3qpWZFpTjlOGh7HABx-IvcC22EfRMKsACKai8vPM1e2YUiFQJjflvkjX/s1600/Untitled-2+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNed09HZgEuDsfHAeHHskSZgftAy2F4NOAdVGCtn5CltsKHqHttT_6nrEsTK2M7Z1z8HnTb8ZH07Mj6UsHkhb3qpWZFpTjlOGh7HABx-IvcC22EfRMKsACKai8vPM1e2YUiFQJjflvkjX/s200/Untitled-2+copy.jpg" width="200" /></a><b>Pingitan</b></div><div style="text-align: justify;">Saat-saat menjelang perkawinan, bagi calon mempelai putri dilakukan 'pingitan' atau 'sengkeran' selama lima hari, yang ada pada perkembangan selanjutnya hanya cukup tiga hari saja. Selama itu calon mempelai putri dilarang keluar rumah dan tidak boleh bertemu dengan calon mempelai putra. Seluruh tubuh pengantin putri dilulur dengan ramu-ramuan, dan dianjurkan pula berpuasa. Tujuannya agar pada saat jadi pengantin nanti, mempelai putri tampil cantik sehingga membuat pangling orang yang menyaksikannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pasang Bleketepe/ Tarup</b></div><div style="text-align: justify;">Upacara pasang 'tarup' diawalkan dengan pemasangan 'bleketepe' (anyaman daun kelapa) yang dilakukan oleh orangtua calon mempelai putri, yang ditandai pula dengan pengadaan sesajen. Tarup adalah bangunan darurat yang dipakai selama upacara berlangsung. Pemasangannya memiliki persyaratan khusus yang mengandung makna religius, agar rangkaian upacara berlangsung dengan selamat tanpa adanya hambatan. Hiasan tarup, terdiri dari daun-daunan dan buah-buahan yang disebut 'tetuwuhan' yang memiliki nilai-nilai simbolik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsc8VOxsauoHkbSmhTKOdUJlaQeCQKzHWc9NPtRCxFh_0YR19nBHAxtwug4gGErmhMl50KI_-CH77WCi1DckEdckKmn8HteJD8Udpd8edEgoZ2dME9bNj_YeMwtWFqymTacM9xpVv2_2ft/s1600/Untitled-2a+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsc8VOxsauoHkbSmhTKOdUJlaQeCQKzHWc9NPtRCxFh_0YR19nBHAxtwug4gGErmhMl50KI_-CH77WCi1DckEdckKmn8HteJD8Udpd8edEgoZ2dME9bNj_YeMwtWFqymTacM9xpVv2_2ft/s200/Untitled-2a+copy.jpg" width="200" /></a><b>Siraman</b></div><div style="text-align: justify;">Makna upacara ini, secara simbolis merupakan persiapan dan pembersihan diri lahir batin kedua calon mempelai yang dilakukan dirumah masing-masing. Juga merupakan media permohonan doa restu dari para pinisepuh. Peralatan yang dibutuhkan, kembang setaman, gayung, air yang diambil dari 7 sumur, kendi dan bokor.</div><div style="text-align: justify;">Orangtua calon mempelai putri mengambil air dari 7 sumur, lalu dituangkan ke wadah kembang setaman. Orangtua calon mempelai putri mengambil air 7 gayung untuk diserahkan kepada panitia yang akan mengantarnya ke kediaman calon mempelai putra. Upacara ini dimulai dengan sungkeman kepada orangtua calon pengantin serta para pini sepuh.</div><div style="text-align: justify;">Siraman dilakukan pertama kali oleh orangtua calon pengantin, dilanjutkan oleh para pinih sepuh, dan terakhir oleh ibu calon mempelai mempelai putri, menggunakan kendi yang kenudian dipecahkan ke lantai sembari mengucapkan, "Saiki wis pecah pamore" ("Sekarang sudah pecah pamornya").</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJxw506vMIgH_V-oLgmxJ2zCbKbjmrVr5HtqQZ4BrRXYnSn-gr8eHW1xNZ0Gd-TDdn5vEk-JTvJzF7kOf5ItP6NXSigcfOUDVVy71hHCFHVWyiJMXxuByADGoaA6gN8Ln4QJJaiIUjVgjz/s1600/Untitled-2b+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJxw506vMIgH_V-oLgmxJ2zCbKbjmrVr5HtqQZ4BrRXYnSn-gr8eHW1xNZ0Gd-TDdn5vEk-JTvJzF7kOf5ItP6NXSigcfOUDVVy71hHCFHVWyiJMXxuByADGoaA6gN8Ln4QJJaiIUjVgjz/s200/Untitled-2b+copy.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Paes/ Ngerik</b></div><div style="text-align: justify;">Setelah siraman, dilakukan upacara ini, yakni sebagai lambang upaya memperindah diri secara lahir dan batin. 'Paes' (Rias)nya baru pada tahap 'ngalub-alubi' (pendahuluan), untuk memudahkan paes selengkapnya pada saat akan dilaksanakan temu. Ini dilakukan dikamar calon mempelai putri, ditunggui oleh para ibu pini sepuh.</div><div style="text-align: justify;">Sembari menyaksikan paes, para ibu memberikan restu serta memanjatkan do'a agar dalam upacara pernikahan nanti berjalan lancar dan khidmat. Dan semoga kedua mempelai nanti saat berkeluarga dan menjalani kehidupan dapat rukun 'mimi lan mintuno', dilimpahi keturunan dan rezeki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dodol Dawet</b></div><div style="text-align: justify;">Prosesi ini melambangkan agar dalam upacara pernikahan yang akan dilangsungkan, diknjungi para tamu yang melimpah bagai cendol dawet yang laris terjual. dalam upacara ini, ibu calon mempelai putri bertindak sebagai penjual dawet, didampingi dan dipayungi oleh bapak calon mempelai putri, sambil mengucapkan : "Laris...laris". 'Jual dawet' ini dilakukan dihalaman rumah. Keluarga. kerabat adalah pembeli dengan pembayaran 'kreweng' (pecahan genteng)</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya adalah 'potong tumpeng' dan 'dulangan'. Maknanya, 'ndulang' (menyuapi) untuk yang terakhir kali bagi putri yang akan menikah. Dianjurkan dengan melepas 'ayam dara' diperempatan jalan oleh petugas, serta mengikat 'ayam lancur' dikaki kursi mempelai putri. Ini diartikan sebagai simbol melepas sang putri yang akan mengarungi bahtera perkawinan.</div><div style="text-align: justify;">Upacara berikutnya, 'menanam rikmo' mempelai putri dihalaman depan dan 'pasang tuwuhan' (daun-daunan dan buah-buahan tertentu). Maknanya adalah 'mendem sesuker', agar kedua mempelai dijatuhkan dari kendala yang menghadang dan dapat meraih kebahagiaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisjfPe0TwIqVS6Xhf9OkSLBZh0waKxUOvouNemqh9LgI0UeCzIcb3fu73FrBVn9zLy-MRCBiAjF20icJLlRyHxfg49f32bwcIxM81vQgN76Ek7w2GVSdogWN1WwJokh2Au0Aaek-QPWp5U/s1600/Untitled-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="90" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisjfPe0TwIqVS6Xhf9OkSLBZh0waKxUOvouNemqh9LgI0UeCzIcb3fu73FrBVn9zLy-MRCBiAjF20icJLlRyHxfg49f32bwcIxM81vQgN76Ek7w2GVSdogWN1WwJokh2Au0Aaek-QPWp5U/s200/Untitled-3.jpg" width="200" /></a><b>Midodareni</b></div><div style="text-align: justify;">Ini adalah malam terakhir bagi kedua calon mempelai sebagai bujang dan dara sebelum melangsungkan pernikahan ke esokan harinya. Ada dua tahap upacara di kediaman calon mempelai putri. Tahap pertama, upacara 'nyantrik', untuk meyakinkan bahwa calon mempelai putra akan hadir pada upacara pernikahan yang waktunya sudah ditetapkan. Kedatangan calon mempelai putra diantar oleh wakil orangtua, para sepuh, keluarga serta kerabat untuk menghadap calon mertua.</div><div style="text-align: justify;">Tahap kedua, memastikan bahwa keluarga calon mempelai putri sudah siap melaksanakan prosesi pernikahan dan upacara 'panggih' pada esok harinya. Pada malam tersebut, calon mempelai putri sudah dirias sebagaimana layaknya. Setelah menerima doa restu dari para hadirin, calon mempelai putri diantar kembali masuk ke dalam kamar pengantin, beristirahat buat persiapan upacara esok hari. Sementara para pni sepuh, keluarga dan kerabat bisa melakukan 'lek-lekan' atau 'tuguran', dimaksudkan untuk mendapat rahmat Tuhan agar seluruh rangkaian upacara berjalan lancar dan selamat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pernikahan</b></div><div style="text-align: justify;">Pernikahan, merupakan upacara puncak yang dilakukan menurut keyakinan agama si calon mempelai. Bagi pemeluk Islam, pernikahan bisa dilangsungkan di masjid atau di kediaman calon mempelai putri. Bagi pemeluk Kristen dan Katolik, pernikahan bisa dilangsungkan di gereja.</div><div style="text-align: justify;">Ketiga pernikahan berlangsung, mempelai putra tidak diperkenankan memakai keris. Setelah upacara pernikahan selesai, barulah dilangsungkan upacara adat, yakni upacara 'panggih' atau 'temu'.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Panggih (Temu)</b></div><div style="text-align: justify;">Sudah menjadi tradisi, prosesi ini berurutan secara tetap, tapi dimungkinkan hanya dengan penambahan variasi sesuai kekhasan daerah di Jawa Tengah. Diawali dengan kedatangan rombongan mempelai putra yang membawa 'sanggan', berisi 'gedang ayu suruh ayu', melambangkan keinginan untuk selamat atau 'sedya rahayu'. sanggan tersebut diserahkan kepada ibu mertua sebagai penebus.</div><div style="text-align: justify;">Upacara dilanjutkan dengan penukaran 'kembang mayang'. Konon, segala peristiwa yang menyangkut suatu formalitas peresmian ditengah masyarakat, perlu kesaksian. Fungsi kembang mayang, konon sebagai saksi dan sebagai penjaga serta penangkal (tolak bala). Setelah berlangsungnya upacara, kembang mayang tersebut ditaruh di perempatan jalan, yang bermakna bahwa setiap orang yang melewati jalan itu, menjadi tahu bahwa di daerah itu baru saja berlangsung upacara perkawinan. 'Panggih' atau 'temu' adalah dipertemukannya mempelai putri dan mempelai putra, yang berlangsung sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkd5GbgAS99PXtMMxQQ5BdYZmiiFuVdr3F-xQmhjtK2_c5yd-sxaQDxyZXchQZw0rfwjAaZFVk_yX74vDeDym4qE0iRVjdVDW0HlxdO9Oz1VVzUTu_Npbo9zWGB5zVJLs7L740iaoiNeY8/s1600/Untitled-3a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkd5GbgAS99PXtMMxQQ5BdYZmiiFuVdr3F-xQmhjtK2_c5yd-sxaQDxyZXchQZw0rfwjAaZFVk_yX74vDeDym4qE0iRVjdVDW0HlxdO9Oz1VVzUTu_Npbo9zWGB5zVJLs7L740iaoiNeY8/s200/Untitled-3a.jpg" width="151" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Balangan gantal/ Sirih</b></div><div style="text-align: justify;">Mempelai putri dan mempelai putra dibimbing menuju 'titik panggih'. Pada jarak lebih kurang lima langkah, masing-masing mempelai saling melontarkan sirih atau gantal yang telah disiapkan.Arah lemparan mempelai putra diarahkan ke dada mempelai putri, sedangkan mempelai putri mengarahkannya ke paha mempelai putra. Ini sebagai lambang cinta kasih suami terhadap istrinya, dan si istri pun menunjukan baktinya kepada sang suami.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Wijik</b></div><div style="text-align: justify;">Mempelai putra menginjak telur ayam hingga pecah. Lalu mempelai putri membasuh kaki mempelai putra dengan air kembang setaman, yang kemudian dikeringkan dengan handuk. Prosesi ini malambangkan kesetiaan istri kepada suami. Yakni, istri selalu berbakti dengan sengan hati dan bisa memaafkan segala hal yang kurang baik yang dilakukan suami. Setelah wijik dilanjutkan dengan 'pageran', maknanya agar suami bisa betah di rumah. Lalu diteruskan dengan sembah sungkem mempelai putri kepada mempelai putra.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pupuk</b></div><div style="text-align: justify;">Ibu mempelai putri mengusap ubun-ubun mempelai putra sebanyak tiga kali dengan air kembang setaman. Ini sebagai lambang penerimaan secara ikhlas terhadap menantunya sebagai suami dari putrinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-5Cp68-yEa6ZGR9OUoUy7rNas2vDYi2R4NVLoIGEIpqMBfFPyLaTVRW6V5znsjx0K0v_0lq2sW_ATpm11k7MoawCZp7Mc3cBRCZBJDyQpt8WxZR25GIiyKcK4kxkjURq62za3rwbNDSLO/s1600/Untitled-3b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-5Cp68-yEa6ZGR9OUoUy7rNas2vDYi2R4NVLoIGEIpqMBfFPyLaTVRW6V5znsjx0K0v_0lq2sW_ATpm11k7MoawCZp7Mc3cBRCZBJDyQpt8WxZR25GIiyKcK4kxkjURq62za3rwbNDSLO/s200/Untitled-3b.jpg" width="160" /></a><b>Sinduran/ Binayang</b></div><div style="text-align: justify;">Prosesi ini menyampirkan kain sindur yang berwarna merah ke pundak kedua mempelai (memperlai putra di sebelah kanan) oleh bapak dan ibu mempelai putri. Saat berjalan perlaham-lahan menuju pelaminan dengan iringan gending, Paling depan di awali bapak mempelai putri mengiringi dari belakang dengan memegangi kedua ujung sindur. Prosesi ini menggambarkan betapa kedua mempelai telah diterima keluarga besar secara utuh, penuh kasih sayang tanpa ada perbedaan anatara anak kandung dan menantu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bobot Timbang</b></div><div style="text-align: justify;">Kedua mempelai duduk dipangkuan bapak mempelai putri. Mempelai putri berada dipaha sebelah kiri, mempelai putra dipaha sebelah kanan. Upacara ini disertai dialog antara ibu dan bapak mempelai putri. "Abot endi bapakne?" ("Berat yang mana, Pak) kata sang ibu. "Podo, podo abote," ("Sama beratnya") sahut sang bapak. Makna dari upacara ini adalah kasih sayang orangtua terhadap anak dan menantu sama besar dan beratnya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSidkEELyCdwc4TdtWVtVFyq6Qlqv4XSDfhYY_vEFdXjyepivZ1dmSVnr0K-kZadcg_bVLGBn_CaQyvnirq7XUF7xRSHRfZOP7XdrSyv5rcQ0P2RaHMh9juyJZQXVs3xz-YPkR5nLvHXVa/s1600/Untitled-3c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSidkEELyCdwc4TdtWVtVFyq6Qlqv4XSDfhYY_vEFdXjyepivZ1dmSVnr0K-kZadcg_bVLGBn_CaQyvnirq7XUF7xRSHRfZOP7XdrSyv5rcQ0P2RaHMh9juyJZQXVs3xz-YPkR5nLvHXVa/s200/Untitled-3c.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Guno Koyo - Kacar-kucur</b></div><div style="text-align: justify;">Pemberian 'guno koyo' atau 'kacar-kucur' ini melambangkan pemberian nafkah yang pertama kali dari suami kepada istri. Yakni berupa : kacang tolo merah, keledai hitam, beras putih, beras kuning dan kembang telon ditaruh didalam 'klasa bongko' oleh mempelai putra yang dituangkan ke pangkuan mempelai putri. Di pangkuan mempelai putri sudah disiapkan serbet atau sapu tangan yang besar. Lalu guno koyo dan kacar-kucur dibungkus oleh mempelai putri dan disimpan.</div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-40356416714225364022010-03-22T10:39:00.007+07:002010-03-23T01:05:31.729+07:00Phobia Kehamilan PertamaTakut hamil? Wajar dialami wanita yang baru menikah. Tapi menjadi tak wajar apabila kodrat itu justru dijadokan alasan untuk menolak kehamilan. Harus diakui, wanita masa kini yang akan hamil lebih beruntung karena mendapatkan informasi secara luas dan lengkap, baik lewat media massa maupun dokter ahli kandungan. Akan tetapi, mengapa phobia kehamilan pertama masih saja sukar sirna? Bagaimana mengatasi?<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>OBAT LANGSING WAKTU GADIS</b><br />
Memasuki dunia perkawinan memang banyak yang harus berubah. Bukan saja pola makan, pola hidup, juga peranan dan upaya beradaptasi manakala badan mulai mendua. Misal, ketika gadis suka mengkonsumsi obat pelangsing untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal nan semampai, maka tak diperlukan saat anda dinyatakan positif hamil.<br />
Obat langsing yang berlebihan, bukan saja kurang baik terhadap kehamilan, tapi kesehatan pun akan mendapatkan dampaknya. Yakni, lever akan bekerja keras menetralisir zat-zat yang tak diperlukan oleh tubuh. Kondisi ini sebaiknya segera diatasi jauh-jauh hari sebelum anda merencanakan kehamilan anak pertama.<br />
Masalah langsing memang harus dikesampingkan dulu. terutama memasuki masa kehamilan. Karena dengan kondisi hamil, berat badan otomatis harus bertambah hingga setidaknya 12 kg.<br />
<br />
<b>HAMIL TAK SELALU NGIDAM</b><br />
Secara alamiah badan kan menyesuaikan diri, misal dengan meningkatnya hormon kehamilan. Pada setiap wanita akan mengalami berbagai pengalaman kehamilan <b>trimester pertama</b>. Yakni ada yang mengidam dimulai dari yang paling ringan, sedang, berat dan bahkan sampai harus dirawat. Namun yang menguntungkan justru apabila seseorang bisa melewati masa-masa itu tanpa kendala apa pun.<br />
Semua makanan yang harus dikonsumsi bisa disantap habis, tak pernah menolak makanan apa pun seperti sedang tidak hamil.<br />
Secara medis, istilah ngidam biasa juga disebut gestosis/toxemia, yang artinya suatu keadaan kurang menguntungkan sebagai dampak kehamilan. Keadaan ngidam yang dialami semasa kehamilan paling ringan disebut <b>morning sickness</b>, yakni keadaan buruk di saat pagi hari, tepatnya ketika baru bangun tidur. Gejalanya, si calon ibu merasa 'mual' dipagi hari, bahkan menolak jenis makanan tertentu. Misal, makanan yang beraroma kuat dan tajam, terlalu berlemak, kadang ditolak.<br />
Kondisi seperti itu, bisa diatasi dengan cara mengatur makan - minum serta mengkonsumsi obat anti mual yang diberikan dokter. Yang lebih berbahaya jika selalu muntah dan sedikit pun makanan tak sempat singgah. Keadaan ini harus diwaspadai, karena sama sekali tak ada makanan bagi si ibu dan bayi. Tak ada gizi yang masuk sama sekali, sehingga tak ada jalan lain, harus segera mengirim pasien ke rumah sakit untuk diberikan 'infus'. Kenyataan ini memang tak bisa dihindari, karena bisa saja terjadi dan dinamakan <b>himotemesis gravidarum</b>. Ini bisa juga disebut penyakit akibat kehamilan. Karena memasuki kehamilanjumlah hormon kehamilan meningkat.<br />
Peningkatan hormon yang wajar tak mengganggu kondisi si ibu. Tapi jika peningkatannya begitu besar, pasti akan terganggu. Peningkatan hormon yang terlalu tinggi disebut <b>hyper emesis</b>, yang dalam istilah awal sering disebut '<b>ngidam berat</b>'. hormon kehamilan yang meningkat itu tak lain berupa hormon <i>choriogona dotrhopin</i>. Lantas bagaimana agar proses kehamilan anda mengalami proses yang mulus? memang sulit dielakan secara mutlak, tapi setidaknya bisa diantisipasi sejak dini. tepatnya sejak pernikahaan, dimana aktifitas kebersamaan mulai terjadi.<br />
<br />
<b>PERIKSA DARAH LENGKAP</b><br />
Untuk mempersiapkan kehamilan setiap pasangan menginginkan kualitas kehamilan itu sendiri berlangsung baik, yang nantinya juga mendapatkan keturunan yang baik. Ini tentu tak bisa didapatkan tanpa usaha. Misal, memeriksakan diri secara lengkap, baik oleh ayah dan terutamasi ibu yang bakal mengandung dan malahirkan.<br />
Pasangan yang baru menikah mungkin punya latar belakang riwayat kesehatan yang berbeda-beda. sudah selayaknya untuk memulai kehidupan baru dengan kondisi prima, terutama memasuki masa kehamilan. Periksa darah lengkap sangat dianjurkan. karena dalam pemeriksaan itu akan diketahui bagaimana kadar gula darahnya, urine, kolestrol, termasuk tensi darah, dan sebagainya. Wanita dengan latar belakang penyakit kencing manis semasa gadis, harus diwaspadai, dan sewajarnya mau diperiksa secara lengkap. Ini penting, sebab wanita dengan riwayat kencing manis cenderung mengalami kendala dalam kehamilan.<br />
Indikasi yang paling kelihatan, yakni kalau kehamilan terlalu 'cepat besar', kenaikannya sebulan 2 kg. misalnya angan bangga dulu kalau begitu hamil mulai naiknya drastis. Yang benar, justru waspada dan harus curiga, siapa tahu mengidap kencing manis yang serius.<br />
Dengan pemeriksaan darah lengkap, maka keadaan si ibu secara umum akan terlihat. Antara lain, bagaimana kadar HB-nya, darah merah dan darah putih. Apakah darah merah mencapai HB 12gr dan darah putih 8000/cm, yang disebut <i>lecosit</i>. Tapi ternyata ini belum lengkap.<br />
<br />
<b>PEMERIKSAAN TORCH</b><br />
Apabila dicurigai ada beberapa latar belakang kesehatan orang tua, baik dari pihak ayah maupun si ibu, maka ada pemeriksaan <i>torch</i>. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah ada kendala lain didalam tubuh si calon ibu, sehingga ketika hamil benar-benar bersih dari kemungkinan terjangkit suatu penyakit yang bakal diderita si jabang bayi<br />
Pemeriksaan itu antara lain,<b> toxoplasma, rubella, cito medalo virus (CMV)</b>, dan <b>hepatitis</b>. Pemeriksaan ini mutlak diperlukan bagi yang merasa perlu dan mampu. Sebab, kalau sampai terlanjur hamil dan baru diketahui mengidap salah satu diantaranya, akan sulit di atasi. Misal, anak lahir dengan kondisi tidak sehat bahkan cacat.<br />
<br />
<b>GANGGUAN MENSTRUASI</b><br />
Semasa gadis adakalanya seseaorang mengalami gangguan menstruasi. Apalgi diketahui mengalami <b>endometriosis, </b>dan ketika gadis seudah diangakat sebelah. Ini tak perlu dikhawatirkan. Anda harus yakin tetap bisa hamil dan melahirkan., karena masih ada yang sebelahnya lagi.<br />
Jika anda terbiasa mengkonsumsi obat nyeri haid selama gadis, tetap tak berpengaruh selam anda benar-benar berhenti memakainya begitu dinyatakan positif hamil. Anda tak akan merasa ketergantungan, tapi kondisi seperti ini jangan diatasi sendiri, cobalah konsultasi ke dokter ahli kandungan. Karena dengan pemeriksaan cermat, akan terlihat apakah anda terkena infeksi atau memang mengalami <i>endometriosis</i>.<br />
<br />
<b>EMPAT BULAN PLACENTA TERBENTUK</b><br />
Usia kehamilan dini kerap banyak dikeluhkan ibu muda. Padahal masa itu kondisi kandungan masih sangat kecil dan rapuh. Tepatnya, secara normal dan dalam kondisi tidak hamil rahim hanya 8 x 3 cm saja, dan mulai membesar seiring dengan tambahnya usia kehamilan. secara alami, placenta baru terbentuk manakala usia kehamilan 4 bulan. Dan pada saat itulah kondisinya mulai kuat.<br />
Mengingat betapa cepatnya perkembangan kehamilan, maka proses mendapatkan makanan harus dipikirkan. Pola makan yang baik, seimbang, bervariasi dan cukup gizi perlu diperhatikan. Maka upayakan memahami betul ebutuhan apa saja yang seharusnya dipersiapkan bagi ibu hamil. <br />
<br />
<b>RESIKO KEHAMILAN</b><br />
Kehamilan punya resiko tinggi jika kehamilan anak pertama di usia paruh baya (diatas 35). Disamping memiliki riwayat kesehatan buruk yang belum tuntas diobati. Hal lainnya, pernah mengalami tindakan kandungan <b>ginekologi</b>, misalnya pernah <b>kuretasi</b>, dan sebagainya. Keadaan ini kurang lebih membawa resiko 10%. Dalam istilah kedokteran, pertimbangan keadaan ini disebut <b>regargitasi</b>.<br />
Terlepas dari itu semua, bagi kaum ibu muda disarankan untuk tetap optimis menyongsong kehamilan anak pertama. Karena, hamil dan melahirkan merupakan peristiwa alami yang sudah selayaknya dihadapi secara alamiah pula. Yang penting, ikuti petunjuk dokter dan melakukan pemeriksaan secara lengkap.<br />
<br />
<b>SUKSES HAMIL PERTAMA</b><br />
Untuk mencapai sukses kehamilan pertama, cobalah batasi aktifitas mengangkat, bekerja, dan sebagainya. Jangan minum obat-obat sebarangan kecuali vitamin. Jaga kesehatan, jangan sampai terkena infeksi, misalnya flu, bisa menyebabkan infeksi karena virus. Upayakan jangan sampai mengalami bronchitis, apalagi sakit kelamin.<br />
Selain itu, perlu tidur yang cukup, istirahat siang meskipun cuma sebentar. Menjaga pola makan secara seimbang, diukur dengan aktifitas sehari-hari. Jangan lupa cek ke dokter sebelum hamil, karena masih ada kesempatan disembuhkan jika ada kendala yang tak diharapkan. Dan tentunya, jangan jadikan hamil sebagai phobia, karena semuanya bisa dihindari selama anda jauh-jauh hari sudah mempersiapkan kehamilan tersebut.Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-48815199277047310632010-03-12T06:38:00.132+07:002010-03-17T06:19:25.890+07:0011 cara menjadi menantu idaman<div style="text-align: justify;">Penyelewengan dan tidak setia, justru datangnya seringkali setelah pernikahan berlangsung. Padahal sebelumnya, yakni semasa pacaran, bukan main idealnya. Nah, ternyata kendala perkawinan bukan saja soal kesetiaan, tetapi masih banyak lagi yang harus di perhitungkan yakni bagaimana mempersiapkan diri menjadi menantu yang baik. Sebab dari menantu yang baik, bukan saja masalah penyelewengan terhindar, tetapi masalah lainpun bisa dihindarkan. Sebelas cara memang belum mengungkap tuntas semuanya, namun setidaknya bisa menjadi acuan sederhana sebagai "bekal", agar persiapan perkawina lebih handal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilc0g3-ouQL2-hw4m3kRzaaWoxFdIAixRKwQcPsW2QySrcdwJvHcM8Fpm6fK32OHhnVrF6Tl2pkzt2yEnML-oaWE1i3GXgfxY6HkEyMgix2rurH1Yv_WGPJwGXRtJiWdEUdMzg76mx205T/s1600-h/29.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilc0g3-ouQL2-hw4m3kRzaaWoxFdIAixRKwQcPsW2QySrcdwJvHcM8Fpm6fK32OHhnVrF6Tl2pkzt2yEnML-oaWE1i3GXgfxY6HkEyMgix2rurH1Yv_WGPJwGXRtJiWdEUdMzg76mx205T/s200/29.jpg" width="200" /></a><b>BERIMAN</b></div><div style="text-align: justify;">Dengan dasar yang satu ini, otomatis prilaku prilaku keseharian bisa terkendali, dan dimata calon mertua mendapat nilai tambah, asalkan yang dilakukan dengan ketulusan terutama soal ibadah. Maka kalau mau masuk kedalam keluarga yang patuh beragama, siap-siaplah untuk menyatu dengan tulus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>BERETIKA</b></div><div style="text-align: justify;">Sudah pasti, masalah etika tidak boleh diabaikan begitu saja, bukan saja dalam lingkungan keluarga sendiri, teman sekolah, rekan kerja dan lain sebagainya, akan tetapi harus lebih diperhatikan manakala hendak memasuki rumah calon mertua. Musalnya, jangan sekali-kali hanya bicara terus-menerus dengan pacar, apalagi nempel terus selama berada dirumah camer, sementara dengan lainnya cuma sekedarnya saja. Etika besar pengaruhnya terhadap cara pandang dan calon mertua menilai calon menantunya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>PENDENGAR YANG BAIK</b></div><div style="text-align: justify;">Sebagi peringkat "yunior" dalam keluarga, dan umumnya sebagai calon menantu banyak yang ikut "nimbrung" menilai siapa kita, maka tempatkanlah diri anda ke posisi paling yunior. Ini penting, sebaba anda akan mendapat banyak masukan, juga pesan-pesan dari para pini sepuh pihak calon mertua, apakah tantenya, pamannya, juga kakek neneknya. Mereka pasti berceloteh, apakah langsung ataupun tidak, untuk mengomentari anda dari berbagai segi. Kadang menyenangkan dan jangan kaget kalau kadang menyakitkan. Mendengar lebih baik dari bicara, dan menjadi pendengar yang baik kadang jauh lebih sulit dibanding bicara. Maka anda harus belajar sejak dini, jika ingin dicintai keluarga tentunya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6abonZCvcHXLcXNJLOwjtd1joh5_gC_-f2VxAsVbvySduqioaQwlLNuaCQ2J2UszfVLIrANPju_Nf8LtmPtJqnfB5YSc8bZGz6WQCz2YQKQ2mkjSVwuZrH3Uf03RxyqoGPMTohKK3GFSM/s1600-h/positive-thinking.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6abonZCvcHXLcXNJLOwjtd1joh5_gC_-f2VxAsVbvySduqioaQwlLNuaCQ2J2UszfVLIrANPju_Nf8LtmPtJqnfB5YSc8bZGz6WQCz2YQKQ2mkjSVwuZrH3Uf03RxyqoGPMTohKK3GFSM/s320/positive-thinking.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>BERPIKIR POSITIF</b></div><div style="text-align: justify;">Banyak calon menantu yang kesulitan masuk kerumah calon mertua, khususnya wanita. Alasannya macam-macam, yang cerewetlah atau terlalu banyak tanya macam-macam. Ini bisa saja terjadi jika si gadis hanya berpikir praktis, dan seenaknya sendiri. Perasaan serba salah justru membuatnya salah tingkah. Bahkan akan lebih parah, kalau semua ungkapan, obrolan dan pendapat calon mertua semuanya dianggap negatif. Padahal sesungguhnya sedang terjadi "proses penilaian"<b>, </b>seperti apakah kualitas calon menantu yang bakal mengurus dan mendampingi anak laki-lakinya. Tentu saja secara naluri seseorang akan banyak menilai, memperhitungkan, mendengar, dan bertanya sehingga labih mendalami karakter calon menantunya kelak. Jadi wajar kalau hal ini terjadi. Seharusnya semakin banyak ditanya justru semakin bahagia, karena begaimanapun berarti diperhatikan.Demikian juga kalau diatur penampilannya jangan ditentang, tetapi tampunglah lalu cerna sebelum dibuang atau diterapkan. Cobalah pahami bahwa semua itu untuk kepentingan anda juga, disamping untuk menyenangkan hati calon suami anda, yang tak lain anak laki-laki yang dicintainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>HEMAT</b></div><div style="text-align: justify;">Pacaran memang saatnya untuk bersenang-senang, tetapi bukan berarti menghambur-hamburkan uang. Cpbalah mengatur pengeluaran untuk rekreasi, kalau bisa dikurangi mengapa tidak dicoba?. Hemat tidak berarti pelit, justru dengan berhemat kesempatan menabung dalam rangka memepersiapkan perkawinan. Mungkin calon mertua akan makain sayang kepada anda. Setidaknya menilai "belum menikah sudah hemat, apalagi nanti".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggnPeX78aDjGEbD4NS1FdWVPrHqpqS8wMEPygPwtR3ThwgJTs-nxjt8si4XcK9aG6ZOpfqayqp-hCySu-_cC5BFsTECkE_6ZONAFKtXDvB7ks_wEh1lLoRH2zynn8rhdcM1q5XYy8XNByQ/s1600-h/Care_MONO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggnPeX78aDjGEbD4NS1FdWVPrHqpqS8wMEPygPwtR3ThwgJTs-nxjt8si4XcK9aG6ZOpfqayqp-hCySu-_cC5BFsTECkE_6ZONAFKtXDvB7ks_wEh1lLoRH2zynn8rhdcM1q5XYy8XNByQ/s200/Care_MONO.jpg" width="155" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>ATENSI YANG TINGGI</b></div><div style="text-align: justify;">Menikah berarti mempersatukan dua keluarga menjadi satu ikatan erat, sehingga keluarga akan lebih besar lagi. Ini sama artinya kesempatan untuk memperhatikan orang lain yang lebih banyak harus diperhatikan. Jangan hanya memperhatikan pacar saja, Cobalah berikan atensi kepada semua orang, baik saudara kandung, orang tua maupun kemenakannya. Atensi tidak selamanya mahal, asalkan pandai mengatur keuangan, dipadu kemampuan memilih benda sebagai atensi sangat mempengaruhi kiat ini. Dan ingat, atensi bukan saja dalam aspek materi, tetapi yang utama adalah perhatian, tutur sapa, juga kesopanan. Misalnya saja kapan ortu pacar ultah dan sebagainya, termasuk ulang tahun perkawinan mereka. hal-hal kecil yang nampaknya tak berpengaruh itu, kalau anda mempu menghidupkannya dalam keluarga, Saya yakin anda bisa menjadi "kunci" sukses menjadi menantu yang baik kelak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>JANGAN MENGATUR</b></div><div style="text-align: justify;">Bagaimanapun koleksi, maupun tatanan rumah camer, jangan sekali-kali nimbrung untuk ikut mengatur. Kecuali kalau diminta pendapat. Ingat kalaupun anda seorang interior disain, atau apapun namanya, selama masih calon menantu, jangan sekali-kali proaktif mengatur rumah. Ini bisa menyinggung perasaan, bahkan bisa dibilang anda menantu yang "kemajon" (terlalu ikut campur), alias sok tahu. Maka kalaupun tatanan itu salah, biarkanlah, anda cukup melihat, dan menilai, tanpa komentar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>BERILMU</b></div><div style="text-align: justify;">Apapun latar belakang pendidikan formal anda, masalah ilmu sangat penting dalam pergaulan, termasuk bergaul dengancalon mertua. Ilmu yang paling sederhana dipelajari yakni komunikasi. Cobalah berkomunikasi dengan semua orang, dengan memakai bahasa yang baik dan benar. Ilmu lainnya yang tak kalah pentingnya yaitu manajemen waktu, misalnya kapan anda harus kerja, santai termasuk bertandang kerumah pacar. Jangan sekali-kali karena senang dan tidak ditegur, maka anda berlama-lama sampai "lupa waktu". Cara ini kurang menguntungkan anda karena dinilai tidak sopan dan tidak pandai membagi waktu. Kecantikan tidak prima jika tanpa didukung ilmu yang melatar belakanginya<b>.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>DEMONSTRATIF</b></div><div style="text-align: justify;">Prilaku demonstratif didepan mertua sebaiknya dihindarkan, begitu juga dihadapan keluarga lainnya. Bersikaplah biasa-biasa saja, toh mereka semua sudah tahu kalau anda sedang jatuh cinta. Hilangkan kesan bahwa "dunia selebar daun kelor/ dunia milik berdua" barang sejenak, dan bisa anda dapatkan saat menonton dibioskop misalnya. Kemampuan menahan diri, nilainya tinggi, karena bukan saja menyangkut etika, tetapi juga moral.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSjS2k8THeGuJOB1ky1HZCX2ox2xtS6S-VpNPSV-xgPWHxnEpl9nWC4vNFT-QUL1VqwfrmS2ukPyo7CeOpThMqfDRJuy-xRkWgYzwaBzB1eWypo3_5LAy7MTXRixDbGsmawOSm6yEdvmVV/s1600-h/joy-faith-hope-love-peace.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSjS2k8THeGuJOB1ky1HZCX2ox2xtS6S-VpNPSV-xgPWHxnEpl9nWC4vNFT-QUL1VqwfrmS2ukPyo7CeOpThMqfDRJuy-xRkWgYzwaBzB1eWypo3_5LAy7MTXRixDbGsmawOSm6yEdvmVV/s200/joy-faith-hope-love-peace.jpg" width="200" /></a><b>SETIA</b></div><div style="text-align: justify;">Kesetiaan harus ditanamkan sejak dini, sehingga niat untuk berbuat penyimpangan bisa dihindarkan. Cobalah untuk terbuka dalam berkomunikasi, sehingga tak ada ganjalan, dan salah paham yang berbuntut ketidak percayaan, kecemburuan berlebih, dan tidak setia. Untuk menjadi setia perlu kesabaran, mengalah dan bersedia berkomunikasi secara terbuka, gamblang, jelas dan dewasa. Nah kalau anda pasangan setia pasti mertua akan ikut bangga pada anda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>TULUS</b></div><div style="text-align: justify;">Apapun yang dilakukan selamanya harus dilandasi keihklasan. Jangan paksakan membantusesuatu kalau terpaksa., apalagi untuk cari muka didepan mertua. Sebab cara ini lambat laum pasti ketahuan juga. Orang tua yang sudah berpengalaman pasti paham mana yang tulus dan mana yang basa-basi. Nah untuk menghindarinya sebelum anda disuruh datang ke rumah calon mertua misalnya, sebaiknya katakan terus terang mengapa anda keberatan, tentunya dengan alasan yang benar. Untuk membayarnya, lain kali bisa datang dengan kegiatan lain yang menyenangkan calon mertua anda. Tanpa perlu diutarakan sehingga menjadi kejutan bagi calon mertua. Orang tua senang disayang dan diperhatikan, tetapi sangat sensitif sehingga tahu persis mana yang tulus dan mana yang pura-pura (pamrih).</div><div style="text-align: justify;">Perkawinan itu anugrah, maka dalam mempersiapkannya juga bermula dari niat yang baik, ditambah dengan upaya yang terus menerus, sehingga anda semakin baik. Sebab bagaimanapun menikah itu perlu menyesuaikan diri, karena awalnya memang bukan siapa-siapa tetapi orang lain. Dengan 11 cara ini semoga bisa menjadi pedoman yang bermanfaat. </div><div style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: x-small;">(hasil survey)</span></i></b></div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-52707308596277114352010-03-12T06:36:00.066+07:002010-03-17T06:42:27.334+07:00Adat Istiadat Pernikahan Palembang<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjALy0iFePK27QSyj9tA3bwHkC5uMWvOdTQTGUoK7iVim7rv5ufHuWD-F1b0HTxq7rB7u7dcpgH4TtZkyRn1pvVENlSqZKkOOWIx3hXP9xcv8fGN2LiTuO3QZdlHGL4_Qihxn_Zv_LPR8JL/s1600-h/Palembang21.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjALy0iFePK27QSyj9tA3bwHkC5uMWvOdTQTGUoK7iVim7rv5ufHuWD-F1b0HTxq7rB7u7dcpgH4TtZkyRn1pvVENlSqZKkOOWIx3hXP9xcv8fGN2LiTuO3QZdlHGL4_Qihxn_Zv_LPR8JL/s320/Palembang21.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Saat akan memasuki jenjang pernikahan menurut adat istiadat perkawinan Palembang, banyak tahap yang mesti dilalui. Ketika mencari calon mempelai, wakil dari keluarga laki-laki memulainya dengan melakukan kunjungan 'terselubung' ke rumah si gadis. Kunjungan tersebut untuk meneliti apakah si gadis pantas menjadi istri dilihat dari kecantikan, tabiat, ketaatan ibadah dan kepandaiannya.</div><div style="text-align: justify;">Utusan yang berkunjung itu haruslah orang yang berpengalaman dan lues dalam berkomunikasi. Karena demikian lues dan piawainya, keluarga yang dikunjungi tidak mengerti bahwa kunjungan itu sebenarnya bukan silahturahmi biasa, tapi sedang terjadi suatu 'penyelidikan'. Peristiwa ini disebut <i>madik</i>. Utusan yang telah melakukan madik, selanjutnya ditugasi mengulang kunjungan untuk memastikan keadaan si gadis. Apakah masih kosong atau sudah ada yang melamar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Utusan menanyakan status si gadis kepada orangtua dan pihak keluarganya dalam bahasa sindiran : "Seperti buah itu, apakah ada yang menyenggung atau belum?" Jika sudah ada yang menyenggung pembicaraan tak dilanjutkan. Tapi jika belum pembicaraan dilanjutkan ke arah yang lebih serius. Lain halnya jika orangtua si gadis belum siap menikahkan anak gadisnya karena alasan usia. Berarti harus mendapatkan informasi dari keluarga lainnya. Semua hasil pembicaraan harus dilaporkan kepada pengutus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3778zJkosPsq0VaYl0cjIShUMiFSWMsqT-wHQECmyoJ58rjBfq6m6EFVBiC37ZYaBoK-v_afRskB3YJY5X917oVizj-Y7yRs3xTHNQxKDf4HOTNDGmo0tAfrPlL45HKsRNIB98MjJMAIj/s1600-h/Palembang12.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3778zJkosPsq0VaYl0cjIShUMiFSWMsqT-wHQECmyoJ58rjBfq6m6EFVBiC37ZYaBoK-v_afRskB3YJY5X917oVizj-Y7yRs3xTHNQxKDf4HOTNDGmo0tAfrPlL45HKsRNIB98MjJMAIj/s200/Palembang12.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>MINANG / MELAMAR</b></div><div style="text-align: justify;">Lima orang utusan (termasuk seorang ketua) akan membawa <i>gegawan</i> sewaktu mengunjungi rumah keluarga si gadis. Gegawan berupa kain terbungkus sapu tangan yang diletakkan diatas nampan, berikut lima tenong berisis bahan-bahan, seperti gula, gandum, juadah, buah-buahan musiman, dan lain-lain. Gegawan atau bawaan ini dinamakan <i>sirih hanyut</i>.</div><div style="text-align: justify;">Ibu si gadis menerima bawaan dan pinangan si bujang. Pada saat itu pula utusan menanyakan kepada si ibu perihal <i>uri</i>-nya, yaitu adat ketika si ibu menikah dulu. Si ibu biasanya meminta acara sesuai dengan adat, termasuk <i>timbang pundut</i> dan penglamar disertai belanja dapur sebagai syarat. Semua ini ditampung oleh utusan untuk disampaikan kepada pengutus tentang kesanggupannya.</div><div style="text-align: justify;">Meski sudah ada lamaran, si bujang belum bisa leluasa untuk bertemu calon pasangan hidupnya. Biasanya si bujang dengan penuh perjuangan dan kesabaran bersembunyi dirumah tetangga untuk mengintip paras si gadis yang didamba.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>BERASAN</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhREKUhFm5zbiA7tNjgTxxjO_g2KisjjsRaEArbK9_9BdVU0qfT4yqWa2gSdBpgU_us4rMf8ea0sLExCXL8i4UJrP0zA5x4tlOtSUyB51oxeMmLDg9o9wMgLDWzpW4SDBk7oOJeVl8EYYEb/s1600-h/Palembang13.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="86" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhREKUhFm5zbiA7tNjgTxxjO_g2KisjjsRaEArbK9_9BdVU0qfT4yqWa2gSdBpgU_us4rMf8ea0sLExCXL8i4UJrP0zA5x4tlOtSUyB51oxeMmLDg9o9wMgLDWzpW4SDBk7oOJeVl8EYYEb/s200/Palembang13.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bila sudah ada kesepakatan, tahap selanjutnya utusan dari pihak keluarga bujang sebanyak 7 orang akan datang membawa 7 <i>tenong</i> berisi gandum, gula, pisang, tembakau, juandah serta buah musiman. Acara ini disebut <i>pisang hanyut</i>. Disaat inilah utusan akan menyampaikan pantun bersambut kata dengan maksud melakukan penawaran apakah di turuti atau tidaknya permintaan ibu si gadis. Acara tawar-menawar ini pada akhirnya hanya sebagai syarat. Kalau si pelamar orang mampu tak ada masalah.</div><div style="text-align: justify;">Demikian pula kalau si bujang bisa diterima dengan rela hati sebagai menantu, maka urusan adat menjadi pelengkap semata. Selanjutnya, ada istilah ditebus yang berkaitan dengan menetapkan mas kawin. kesepakatan bersama ini berarti sudah ada kesepakatan kata, yang kemudian akan dilakukan acara memutuskan <i>kato</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYAk1YsxDkp0qR9Z9iisdxqNEz4GvImZimTWoP7ZK4M978MeMAofJ7jB6gpJQHYdUTf8bLbeWkz_MScA6JujpU7vLFKNtq4fr2GijkISuFIKuyGvCCmucDnIEnwKkb3Y4s1zjWkxSdZ3yn/s1600-h/Palembang14.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYAk1YsxDkp0qR9Z9iisdxqNEz4GvImZimTWoP7ZK4M978MeMAofJ7jB6gpJQHYdUTf8bLbeWkz_MScA6JujpU7vLFKNtq4fr2GijkISuFIKuyGvCCmucDnIEnwKkb3Y4s1zjWkxSdZ3yn/s200/Palembang14.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>MEMUTUSKAN KATO</b> </div><div style="text-align: justify;">Sekembalinya para utusan, tahap selanjutnya si bujang mengutus 9 orang (termasuk seorang ketua) untuk datang kembali ke rumah si gadis membawa 9 tenong berisi bahan-bahan seperti gula, gandum, juadah, buah musiman dan ditambah satu kain yang dibungkus diatas nampan, berupa sehelai baju dan sehelai selendang sutra atau senting. Inilah yang disebut memutuskan kato.</div><div style="text-align: justify;">Ketika itu dirumah si gadis sudah siap para undangan, khususnya 9 orang oilihan yang bertugas menerima tenong tersebut. Busana yang dikenakan para utusan berupa sarong motif sama, dipadu dengan baju kurung senting. Selendang yang dipakai adalah <i>jupr</i>i atau <i>selendang kembang teh</i>. Untuk gelungan rambut berbentuk <i>sasak tembakau. setebek </i>namanya, sebab didalam gelungan memang diisi tembakau satu tebek.</div><div style="text-align: justify;">Setelah melakukan upacara resmi dalam bentuk syair, pantun dan bahasa halus dalam melaksanakan musyawarah, maka kesepakatan upacara adat lengkap dengan langkah kegiatan, prosesi dan sebagainya selesai sudah. Sebagai tanda selesainya kesepakatan ini, dilaksanakan pula acara <i>pengebatan tali</i> keluarga, yakni mengambil tembakau setebak dari sasak gelungan, lalu dibagikan kepada para utusan dan undangan yang hadir.</div><div style="text-align: justify;">Tepak emas disajikan pula bersama sekapur sirih bersugi, yakni mengunyah sirih yang dilengkapi tembakau. Ini diartikan bahwa kedua keluarga sudah mengikat tali persaudaraan sehingga menjadi satu keluarga besar. Acara ini disebut mengebet, yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>TUNANGAN</b></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0caWoVq4R9DzLQn-mdD15xLNuwteiv9YegPu8aSe6MrolAaXQIAb2uY9pyQose2KqTemfqaeo3_LHjlv5pOLTnTs9Wo48N3chSVxMFfzyeWq_517hCqdLMTPiRmMZGTZPcXdAzzvtBFXq/s1600-h/Palembang16.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0caWoVq4R9DzLQn-mdD15xLNuwteiv9YegPu8aSe6MrolAaXQIAb2uY9pyQose2KqTemfqaeo3_LHjlv5pOLTnTs9Wo48N3chSVxMFfzyeWq_517hCqdLMTPiRmMZGTZPcXdAzzvtBFXq/s200/Palembang16.jpg" width="200" /></a>Sejak saat itu pasangan gadis dan bujang resmi ditunagkan. Sebagai tanda, akan diberikan hadiah emas berlian. Belakangan ini bisa diberikan dalam bentuk cincin pertunangan. Pada saat itu dilakukan juga beberapa tahapan secara adat. Dan selanjutnya kedua keluarga besat itu akan saling kunjung mengunjungi sambil membawa hantaran aneka ragam benda. Yang pertama kali mengunjungi umumnya adalah keluarga pihak pria yang kemudian akan dibalas berkunjung pula oleh pihak keluarga si gadis.</div><div style="text-align: justify;">Dalam bulan puasa, malam likuran dan pada malam hari raya, kedua belah pihak saling bergantian membawa hantaran kerumah masng-masing. ini tentunya dilakukan saling membalas. Pada malam tersebut si bjang membantu melakukan persiapan hari raya, baik didalam maupun diluar rumah. Saat hari raya tiba, si bujang datang kerumah tunangannya untuk menghatur sujud sambil membawa buah tangan untuk si gadis dan keluarganya. Sebagai balasan ketika pulang, si gadis mengisi wadah antaran untuk si bujang tunangan dan keluarganya dirumah.</div><div style="text-align: justify;">Keterikatan si bujang semakin dekat. Ini dibuktikan dari cara pamitan setiap kali si bujang hendak bepergian. Apalagi hendak pergi jauh misalnya, si bujang harus pamit secara resmi. Si ibu calon mertua akan mempersiapkan aneka bekal yang mungkin diperlukan si bujang selama perantauannya.</div><div style="text-align: justify;">Sekembalinya dari rantau, si bujang harus melapor ke rumah si gadis serta menghatur sembah pada calon mertua sebagai tanda keseriusannya yang tak pernah luntur. Saat itu si bujang, membawa aneka benda berupa pakaian, makanan maupun buah-buahan yang dibawanya dari rantau. Si bujang sudah datang tandanya pernikahan tak lama lagi dilangsungkan. Setidaknya dua minggu sebelum hajatan dilangsungkan. Setidaknya dua minggu sebelum hajatan dilangsungkan, sudah ada kata sepakat, kapan mas kawin atau gegawan akan diantarkan.</div><div style="text-align: justify;">Bila tiba saatnya, maka si bujang akan mohon kepada utusan agar bersedia mengantar mas kawin yang telah ditetapkan. Utusan harus seorang wanita yang dituakan dan ditemani beberapa wanita untuk membawa mas kawin. Yang diantar bukan cuma mas kawin, tetapi juga belanja dapur, yang pada mas sekarang disebut 'uang asap'.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmf0DdRa3929avtE6o-zgFlPdWfu63X-W_vIjrIa3XUopMKrd4m3xoIiRtH7J8BNkpbGsLry2ZK7FOT62PMifTIl5LxcYqDDAb_D9KqVughpFhf7GFzSeBLMP7_7UBDgYXIoaUOfvD5ZYH/s1600-h/Palembang15.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmf0DdRa3929avtE6o-zgFlPdWfu63X-W_vIjrIa3XUopMKrd4m3xoIiRtH7J8BNkpbGsLry2ZK7FOT62PMifTIl5LxcYqDDAb_D9KqVughpFhf7GFzSeBLMP7_7UBDgYXIoaUOfvD5ZYH/s200/Palembang15.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Besarnya uang belanja itu pun harus disetujui ibu si gadis. Jika sudah setuju, maka sejumlah uang belanja tersebut dibungkus dengan <i>ponjen-ponjen</i> kuning yang diletakkan diatas nampan.</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya menentukan kesepakatan adat. Jika yang disepakati adalah 'adat tiga turunan' itu artinya pihak mempelai pria harus memberi tiga turunan pakaian yang akan dikenakan pihak mempelai wanita. Yakni pakaian sehari-hari, pakaian untuk bepergian biasa, dan pakaian songket kebesaran yang biasanya dipakai untuk 'kondangan' atau upacara adat.</div><div style="text-align: justify;">Selain tiga turunan, ada juga adat <i>buntel kadut</i>, satu turunan bahkan sampai tujuh turunan, yang diiringi dengan perabotan rumah tangga, makanan, perhiasan, uang yang dimasukan dalam kertas yang dibentuk aneka buah dan lain-lain. Semuanya akan dibawa, minimal 40 nampan atau menurut kesanggupan pihak laki-laki. Itu sebagai wujud kecintaan orangtua sekaligus untuk meringankan beban pesta pihak si gadis. Bawaan akan diterima dengan baik. Selanjunya membahas acara <i>mandi simburan</i>, termasuk rencana orangtua si gadis untuk mengunjungi tetua yang akan menghadiri upacara adat tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Seminggu sebelum menikah, baik si bujang maupun si gadis, pantang keluar rumah. Mereka akan 'dipelihara' badaniah dan batiniahnya, seperti dibedaki dengan bedak khusus temanten. Ramuan beras dengan putih telur ayam, garam, rempah-rempah serta daun sawu abang atau sawo kecik yang dihaluskan, akan menjadi bedak boreh mujarab. Selain ramuan tadi, dilengkapi puladengan bertanggas, yaitu duduk diatas kursi sambil diuapi pedupaan berisi api dan cabe rawit. Upaya ini untuk mengeluarkan keringat sebanyak mungkin, agar saat bersanding nanti tak lagi banyak mengeluarkan keringat.</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya persiapan pesta. Diantaranya, <i>majang rumah</i>, <i>masang tarub</i>, <i>ngocek bawang besar</i>, dan <i>mengulem</i> atau mengundang kaum kerabat yang akan terlibat dalam kerja gotong royong. Undangan akan diantar oleh kaum ibu yang mengenakan busana adat. Sementara kaum bapak akan melakukan <i>panggilan</i> dan <i>membaleni </i>kemudian diundang<i> </i>untuk menghadiri pengantin munggah yang berlangsung di pagi hari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1jUV_N3zFXp8t00v7bvIX_VLj8vtGR_GTAGPhykQjz34HcG7Je655GEwEJJMrvM9d4s9tiVHdMwbMlWKYwMePXGmgn173-o2KBhSuY9etGQDaX5BaWzP-JIsI4u9W0P4uLuFI2hlJsK1i/s1600-h/Palembang17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1jUV_N3zFXp8t00v7bvIX_VLj8vtGR_GTAGPhykQjz34HcG7Je655GEwEJJMrvM9d4s9tiVHdMwbMlWKYwMePXGmgn173-o2KBhSuY9etGQDaX5BaWzP-JIsI4u9W0P4uLuFI2hlJsK1i/s320/Palembang17.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>PERKAWINAN</b></div><div style="text-align: justify;">Beberapa hari sebelum munggah, si bujang akan dinikahkan di rumahnya sendiri oleh ayah si gadis yang bertindak sebagai walinya. Bisa juga oleh penghulu atau hotib kampung. Jika dilakukan hotib atau penghulu, maka upetinya adalah 2 batu kawin. Usai menikah secara lengkap, selanjutnya mengarak pacar, sebagai lambang bahwa suami sudah berada disamping istrinya. Prosesi dilakukan di perahu yang dihiasi lampu warna-warni dan diiringi tetabuhan yang diarak ke rumah pengantin wanita. Yang diarak ke rumah pengantin wanita. Yang di arak adalah keris adat <i>pusaka puyang</i> berikut bunga-bunga. Pengantin pria memakai busana kebesaran <i>aesan gedeh</i>.</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhRN6ng_lNJLIunzJ3xU73I1ZcMLcnuRgYOvts6SkoUUrCqbx2eYqgv2vT1o7iC6tz1SR20UBzudJVdes9_cWbiRFSQ1Oiu6oL3FCM0VlYmWtRuA4ssVz8BaH4Ny63kqFrnZVJXC96D8B6/s1600-h/Palembang22.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhRN6ng_lNJLIunzJ3xU73I1ZcMLcnuRgYOvts6SkoUUrCqbx2eYqgv2vT1o7iC6tz1SR20UBzudJVdes9_cWbiRFSQ1Oiu6oL3FCM0VlYmWtRuA4ssVz8BaH4Ny63kqFrnZVJXC96D8B6/s200/Palembang22.jpg" width="200" /></a>Acara munggah atau ngunduh mantu, menandakan bahwa si bujang sudah dewasa dan berstatus suami. Sebagai penghormatan akan diberi nama baru. Misalnya nama asli Si Ujang Anom berubah jadi Ratu Timang Alam.</div><div style="text-align: justify;">Pertemuan antara pengantin pria dan wanita ditandai dengan <i>sirih menyapa</i>. Maksudnya, dengan pemberian sirih penyapa, resmilah kedua pengantin itu berkenalan. Suasana makin khidmad oleh alunan suara pengantin wanita yang membaca ayat-ayat suci Al-Quran, dan doa keselamatan. Secara lengkap, ada adat pengasuhan atau penyuapan akhir, adat <i>menimbang</i> sebagai janji sehidup semati, <i>keramasan/menyacap</i>, <i>mandi simburan</i>, <i>sebaikan</i>, <i>tepung tawar</i> sampai <i>pacaran</i>. Dan masih banyak acara lainnya, seperti membuka <i>langse</i> atau membuka tabir. Bentuknya sebuah wadah tandu yang dihiasi kertas ukiran berwujud burung merak atau garuda, yang nantinya akan dijadikan kelambu dan ditempatkan diranjang saat suami sudah berada di ruangan <i>pangkeng</i> pengantin</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-74790719118541749682010-03-11T08:25:00.002+07:002010-03-17T06:53:24.858+07:00Mengatasi Situasi Perkawinan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlI7ZRB2jp5DcNZlBBDXfbjgWiL4lJ-9kNKCxWhTtaJ1bCL-RZb4FovMRWyiKBZC7PVj_JZQmnS8eOAR_F0YXdQSMngGf-55_afUTGSehBxPCaKuP3BHE0h2-Zca4rPqjpsakNSrJf8i_s/s1600-h/860916.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlI7ZRB2jp5DcNZlBBDXfbjgWiL4lJ-9kNKCxWhTtaJ1bCL-RZb4FovMRWyiKBZC7PVj_JZQmnS8eOAR_F0YXdQSMngGf-55_afUTGSehBxPCaKuP3BHE0h2-Zca4rPqjpsakNSrJf8i_s/s200/860916.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Salah satu keinginan anda menikah</b>, tentu untuk mendapatkan rasa aman dan terjamin. Anda ingin merasa tetap hidup dan menikmati waktu-waktu penuh gairah dengan pasangan. Tapi, Anda perlu mensiasati situasi yang berlangsung dalam perkawinan.</div><div style="text-align: justify;">Dalam suasana pengantin baru segalanya terasa indah dan penuh kemesraan. Anda tak sempat berpikir bagaimana irama rumah tangga anda kelak, karena aroma bulan madu bak buah apel segar menggiurkan dan menggoda untuk dinikmati. Tapi tahukah Anda bahwa ada sistem dalam perkawinan yang disebut dinamis? Artinya akan selalu ada perubahan dan gerakan yang konstan. Seperti dalam semua sistem, ada suatu keseimbangan yang terpelihara, meskipun pada waktu-waktu tertentu terjadi ketidak-seimbangan. Ada hubungan dimana suami istri bertengkar tentang kecemburuan, tapi merasa bahagia dengan perkawinan mereka. Orang lain mungkin memandang perkawinan mereka dengan beragam pertanyaan. . Bagaiman mungkin perkawinan yang diwarnai konflik kecemburuan bisa terus bertahan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagian pasangan butuh ketegangan dalam tingkatan tertentu yang menjadi petunjuk adanya rasa saling memperhatikan dan kekaguman diantara mereka. Sebab, ketidak setabilan tidak sama sekali buruk. Sadari juga, keinginan, kekaguman dan gairah merupakan kesenangan yang tidak teratur. Adalah suatu mitos bahwa stabilitas merupakan situasi ideal antara suami istri.</div><div style="text-align: justify;">Banyak pria dan wanita pada saat ini mendambakan gairah dan kejutan. Tapi mereka gagal untuk bertanggung jawab terhadap akibat dorongan-dorongan tersebut dalam perkawinan mereka. Jujurlah dengan diri sendiri. Mengertilah bahwa Anda mungkin berada dalam perkawinan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhheNfBuHmerloCejK5heMX_9ZngbXuW_uF0hElAEo6nfL0HHyqap2e0qMqkYLvDB_3PosCdaCWAdJZxfIE2hdqnPoeUTDKY8RgpPgp2PJD2aki6vgrnD4DA3-L1vQnJ-n3uQHzkDZ9-XxE/s1600-h/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhheNfBuHmerloCejK5heMX_9ZngbXuW_uF0hElAEo6nfL0HHyqap2e0qMqkYLvDB_3PosCdaCWAdJZxfIE2hdqnPoeUTDKY8RgpPgp2PJD2aki6vgrnD4DA3-L1vQnJ-n3uQHzkDZ9-XxE/s200/images.jpeg" width="200" /></a><b>JIKA DUA ORANG</b> tumbuh secara individu, maka secara otomatis akan meningkatkan hubungan perkawinan. Ini mitos yang telah berkembang sejak sekian tahun silam. Meskipun itu tumbuh baik sebagai lawan dari tak pernah belajar, tak pernah melakukan sesuatu yang baru, kita percaya bahwa ada kontrak perkawinan yang tak boleh dilanggar. Ada kebebasan tertentu dalam setiap perkawinan. Tapi ada pula balasan tertentu yang harus diketahui.</div><div style="text-align: justify;">Contohnya, ada semacam pengertian yang sama tahu di antara suami istri tentang berapa banyak waktu yang mereka gunakan sendiri-sendiri dan bagaimana mereka bisa bergaul dengan orang lain dari lawan jenisnya. Perjanjian ini penting untuk mempertahankan rasa aman dan kepercayaan dalam perkawinan. Mereka harus membatasi pertumbuhan individu jika masing-masing ingin mempertahankan perkawinan.</div><div style="text-align: justify;">Suatu perkawinan yang baik, seorang istri atau suami selalu menyadari kontrak tak tertulis ini secara intuisi. Harus disadari bahwa teramat sedikit perubahan akan membawa kesituasi perkawinan yang mati. Dan terlalu banyak perubahan dapat menciptakan ketidak seimbangan yang dapat berakibat fatal. Perkembangan individu tak seharusnya dibatasi. Tapi setiap pasangan harus sadarbahwa perubahan individu punya pengaruh terhadap ikatan perkawinan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>SEBAGIAN BESAR</b> pasangan suami istri percaya akan resep 'makin terbuka makin mesra'. Memang baik sekali bila ini menjadi kenyataan sekalipun terasa sulit. Hubungan tidaklah begitu sederhannya sehingga keterbukaan semata-mata ekspresi dari apa yang dirasakan dan dipikirkan. Jika dua orang secara terbuka mengekspresikan semua perasaannya, mungkin mereka jadi sedikit mendapat informasi dan banyak menemukan luka hati, kebingungan dan kemarahan. Komunikasi berlebihan tentang perasaan pribadi sering kali merupakan penyamaran terhadap suatu hal, seperti menyalahkan atau memanipulasi.</div><div style="text-align: justify;">didalam hubungan perkawinan yang baik, banyak terjadi komunikasi, tapi yang dibicarakan bukan tentang hubungan itu sendiri. Pembicaraan yang ada bukan saling mebagi persaan atau soal perkawinan, tapi soal dunia dan kehidupan pada umumnya. Rasa persahabatan yang dalam dan kedekatan, sering mengakibatkan pertukaran gagasan, bukan pertukaran perasaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUqTuJBvYMazw31vY0qSTlS_LCZ4osQTDuN7TPYb8jScxhd96cNSPLb_G6iwICigSFknuUI6c0gVSHOENdsVjaIo1UNLGSa3YqRZ3nTqM9ZDGnaQ5bXhFGh-l1Y-NmvtbdOuMyU-o8X66t/s1600-h/images2.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUqTuJBvYMazw31vY0qSTlS_LCZ4osQTDuN7TPYb8jScxhd96cNSPLb_G6iwICigSFknuUI6c0gVSHOENdsVjaIo1UNLGSa3YqRZ3nTqM9ZDGnaQ5bXhFGh-l1Y-NmvtbdOuMyU-o8X66t/s320/images2.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>JIKA ANDA</b> harus memeras otak dalam perkawinan, berarti ada yang tek beres. Ini mitos yang dipercaya sebagian orang, Jika anda jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah, Anda cenderung berpikir bahwa segala sesuatunya akan lebih mudah daripada perkawinan itu sendiri. Tak peduli bagaiman Anda saling mencintai, perkawinan tak hanya indah tapi sekaligus sulit.</div><div style="text-align: justify;">Anda mungkin telah belajar matematika, tapi Anda tidak belajar bagaimana mencintai. Anda mungkin telah mempelajari bagaimana meraih sukses dalam pelajaran, tapi tak sedikit orang kurang sukses dalam membina hubungan. Mungkin tak ada yang lebih rumit daripada mempertahankan hubungan dalam kurun waktu yang panjang.</div><div style="text-align: justify;">Hubungan yang baik tak terjadi begitu saja; ada sejumlah energi, waktu dan kerja. Hubungan yang tak membutuhkan kerja adalah hubungan yang tak punya nilai. 'bekerja' dalam suatu hubungan benar-benar melibatkan perubahan pribadi. Perlu berniat untuk lebih memberi respon terhadap kebutuhan pasangan, dan perlu pula kemampuan untuk mengubah diri sendiri. Bekerja dalam perkawinan adalah bagian yang melengakpi antara suami istri. Pasangan suami istri harus mengerti dan menerima adanya masa-masa 'sulit' dalam perkawinan. Tapi dengan tetap menjalinnya akan membuat ikatan perkawinan lebih kuat dan memuaskan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOTCSYadgFO2mlmrtSzhtJt_EMAmXwOrEELRGEkWJL1No0c8GYusdN6klgPvYVqymt_1m4MqbS3qX-EQA711mZBPrAzT7qBtwFNo8-TZ6l8Zx0xYbsFK37aIRK7LVmclRn2WA2EUcvDF8b/s1600-h/images3.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOTCSYadgFO2mlmrtSzhtJt_EMAmXwOrEELRGEkWJL1No0c8GYusdN6klgPvYVqymt_1m4MqbS3qX-EQA711mZBPrAzT7qBtwFNo8-TZ6l8Zx0xYbsFK37aIRK7LVmclRn2WA2EUcvDF8b/s200/images3.jpeg" width="200" /></a><b>GAIRAH</b> tidaklah mati begitu saja, tetapi secara sistematik terbunuh. Seksualitas selalu menjadi magnet, menarik cinta, perasaan paling intim dan perasaan pribadi. Dominasi seksualitas juga berperan sebagai tempat paling mudah untuk menyembunyikan perasaan, untuk menciptakan kesan kekuatan dan untuk menipu pasangan.</div><div style="text-align: justify;">Didalam suatu hubungan, seksualitas juga merupakan barometer paling sensitif, selama masa-masa terjadi touble, seks merupakan area pertama yang terpengaruh dan menjadi area terakhir yang kembali normal apabila masalah telah berlalu.</div><div style="text-align: justify;">Hilangnya gairah, baik pada pria maupun wanita, jarang seksnya sendiri yang menjadi pokok masalah. Hilangnya gairah selalu menjadi 'gunung es' sebuah gejala adanya masalah tak terpecahkan dan berlangsung terus dalam perkawinan. Ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Kehilangan gairah adalah munculnya perasaan mudah marah, cemas, kesal dan terluka.</div><div style="text-align: justify;">Jika seks terasa tak menyenangkan, seringkali pasangan menjadi sasaran kesalahan. Memang paling mudah menyalahkan orang lain daripada melihat dan menyadari bahwa kita lah orang yang dapat mengubah pengalaman atau masalah sendiri.</div><div style="text-align: justify;">Menyalahkan pasangan tak kan mengubah apa pun dan tentu tak pernah menciptakan rasa terpenuhinya segala kebutuhan ini hanya menjauhkan diri dari orang yang dicintai. Dan mungkin secara lebih mendasar, menyalahkan orang lain membuat anda jauh dari diri sendiri, dan menyulitkan untuk menentukan pilihan.</div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-74201897504550070682010-03-09T00:36:00.004+07:002010-03-17T06:56:07.489+07:00Upacara Pernikahan Menurut Agama Katholik<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>M</b></span>elaksanakan suatu pernikahan pada setiap agama, tentu punya cara yang berbeda, mulai dari persiapan hingga acara sakral itu sendiri. Berikut saya akan mencoba untuk sedikit berbagi dengan menampilkan tata upacara pernikahan menurut agama <i>Katholik</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3xBoela35w4HWcYnhpkYid160he9i4fRYdGb1pFoBDbA3Gge7SqT_L2xLVEGZcRtTXw6kTPJU5PULqJFWW3h-9u1UCVarYe7rR6hmYhUpewpg87gioaaOaBbemhGvnfysx8AnkaPgySH9/s1600-h/Untitled-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3xBoela35w4HWcYnhpkYid160he9i4fRYdGb1pFoBDbA3Gge7SqT_L2xLVEGZcRtTXw6kTPJU5PULqJFWW3h-9u1UCVarYe7rR6hmYhUpewpg87gioaaOaBbemhGvnfysx8AnkaPgySH9/s200/Untitled-3.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Kursus Persiapan Perkawinan</b></div><div style="text-align: justify;">Dasar pertama, dilakukannya kursus persiapan perkawinan, karena seseorang memutuskan untuk menikah, merupakan suatu keputusan yang penting sebagai langkah kehidupan mereka selanjutnya, maka sangat diperlukan persiapan yang matang. yang disebutkan disampaikan dalam kursus tersebut yaitu tentang prinsip-prinsip perkawinan & materi-materi yang mendukung untuk perkawinan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNX9TnLCwUgpZNSS51GFWNnCE5qG91xVNlhwAaiPFUWgFoAzeKvF8FqY6k8LFxrREw2FNCBbV0Z9JTx_DlYPH-0NUaEQRR8TvMqTIo5opPCuyZKcY8Kqqn8CwMf9WouC79HAYvteXp9oKi/s1600-h/Untitled-6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNX9TnLCwUgpZNSS51GFWNnCE5qG91xVNlhwAaiPFUWgFoAzeKvF8FqY6k8LFxrREw2FNCBbV0Z9JTx_DlYPH-0NUaEQRR8TvMqTIo5opPCuyZKcY8Kqqn8CwMf9WouC79HAYvteXp9oKi/s200/Untitled-6.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Tata laksana</b></div><div style="text-align: justify;">Tata laksananya, bagi pengantin yang ingin diberkati digereja, biasanya langsung menghubungi Pastur yang memberkati mereka. Disini pengantin akan berkonsultasi dengan Pastur yang bersangkutan mengenai segala hal tata cara penikahan, baik itu tanggal yang baik dan lain sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Prosesi Pernikahan</b></div><ol style="text-align: justify;"><li>Sebenarnya kedua calon pengantin disambut oleh Pastur didepan pintu, tapi kini dilakukan dengan ala Barat, dimana calon pria terlebih dahulu tiba, baru pengantin waita diantar ayahnya menuju altar. Lalu acara pemberkatan dimulai.</li>
<li>Kalau keduanya <i>Katholik</i>, biasanya dilakukan <i>Misa</i>, tapi ada juga yang tidak dengan <i>Misa</i>, jadi upacara peresmian <i>Pemberkatan</i>. </li>
</ol><div style="text-align: justify;">Ada sembilan sesi didalam upacara pemberkatan pernikahan, yaitu :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Permohonan pernikahan</li>
<li>Pernyataan kedua mempelai</li>
<li>Janji pernikahan</li>
<li>Pemberkatan pernikahan</li>
<li>Doa untuk mempelai</li>
<li>Pemberkatan cincin</li>
<li>Pembukaan selubung</li>
<li>Pemberkatan Kitab Suci, Salib dan Rosario</li>
<li>Doa restu kepada orangtua</li>
</ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQVOK89NrcygRbfm1_JJR-_YTSKCJyCvcdJW7oyEiXKLujTu2CKlvc-W3zRIrIJ38A1cAsoucou30ih1OKPVtRsSAxh3j1KU5a1B5tz8p23Fbh22KS4sV8o5cZVxz_d0w6vfASuiypcvb9/s1600-h/Untitled-4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQVOK89NrcygRbfm1_JJR-_YTSKCJyCvcdJW7oyEiXKLujTu2CKlvc-W3zRIrIJ38A1cAsoucou30ih1OKPVtRsSAxh3j1KU5a1B5tz8p23Fbh22KS4sV8o5cZVxz_d0w6vfASuiypcvb9/s200/Untitled-4.jpg" width="158" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">*Sumber lengkap artikel : Pengantin edisi 07</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha5A50Q0XC2XKlMRCQQMArcH1u-pwTX86euWlAOMDQRTN53fRC_fdvDXQ0QO_IfO6OKypRh2gmA_BAF1TJFpDZT135Q1TIXxaXCZFvuQe_UQTPLFRK32dpYl5XtakCMKekfYgBuzyAn_AV/s1600-h/Untitled-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha5A50Q0XC2XKlMRCQQMArcH1u-pwTX86euWlAOMDQRTN53fRC_fdvDXQ0QO_IfO6OKypRh2gmA_BAF1TJFpDZT135Q1TIXxaXCZFvuQe_UQTPLFRK32dpYl5XtakCMKekfYgBuzyAn_AV/s200/Untitled-2.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgohYHM9A9zFmppNoXsTezpK3t958dvidWwOJjwIgxVKRmty91fa6AFeDhyv6x5SG-vBW9uUfsuaUcsJEa_F_gqZZ8oeoZ1OW0cPqvyH8mkJVZ2CnHDFbrkgHTtM0sLCCTtj9kSy3MuAQep/s1600-h/Untitled-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgohYHM9A9zFmppNoXsTezpK3t958dvidWwOJjwIgxVKRmty91fa6AFeDhyv6x5SG-vBW9uUfsuaUcsJEa_F_gqZZ8oeoZ1OW0cPqvyH8mkJVZ2CnHDFbrkgHTtM0sLCCTtj9kSy3MuAQep/s200/Untitled-3.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsTzzP5VsX5FFv_yyZddHEk7uG-Ub4zezCEszoxkpeK2uwc9ysSI_F8scLKd6X0t_Vw2ZqXI7ON4qp9sBbm41jyvd1Nh5ifWQ-Xpk5_terVIKdtez_DZLQJSRRbdPNcrtLYZe_POm7qUa5/s1600-h/Untitled-7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsTzzP5VsX5FFv_yyZddHEk7uG-Ub4zezCEszoxkpeK2uwc9ysSI_F8scLKd6X0t_Vw2ZqXI7ON4qp9sBbm41jyvd1Nh5ifWQ-Xpk5_terVIKdtez_DZLQJSRRbdPNcrtLYZe_POm7qUa5/s400/Untitled-7.jpg" width="295" /></a></div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-11150234089951344892010-03-07T22:06:00.002+07:002010-03-09T03:38:38.569+07:00Upacara Adat Pengantin MinangkabauPemandangan Minagkabau nan elok permai, terhampar luas ke seluruh pelosok ranah Sumatra Barat. <i>Istana Pagaruyung</i>, rumah-rumah adat yang bernilai seni, <i>jam gadang</i>, lembah, ngarai, hutan, laut, danau dan makanannya yang khas, selalu membuat kita terkenang-kenang sehingga hasrat hati ingin kembali lagi ke sana. Kali ini Pengantin menampilkan <i>Prosesi Upacara Adat Pengantin Minangkabau</i>.<br />
<br />
<a name='more'></a> Diawali dari acara penjajakan pertama dalam pernikahan, yang menurut adat di Minang yaitu disebut <i>maresek</i>, kemudian dilanjutkan dengan meminang dan bertukar tanda.Banyak terdapat istilah tentang prosesi yang akan diselenggarakan sesuai dengan susunan acara pernikahan adat Minang, salah satunya yaitu Malam Bainai yang merupakan perwujudan rasa kasih sayang dan perhatian kepada calon pengantin wanita.Seluruh prosesi acara ini kami sajikan selengkapnya pada Majalah Pengantin edisi 09 (edisi terdahulu). <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsb0yZA551RVM2HZOnonswCHHrU41-ceA_f9jtLKrJaZuqJUMyx9Lum8UDD0mHdJlZYlBuBdIdwoanAXXkHgrczpB72jyBTdrzQtqazreEwzVl5LqNvoxvk4Jt8tXqLWQ5OyeGDwpYNOcr/s1600-h/Cover+Minang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsb0yZA551RVM2HZOnonswCHHrU41-ceA_f9jtLKrJaZuqJUMyx9Lum8UDD0mHdJlZYlBuBdIdwoanAXXkHgrczpB72jyBTdrzQtqazreEwzVl5LqNvoxvk4Jt8tXqLWQ5OyeGDwpYNOcr/s400/Cover+Minang.jpg" width="286" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;">Majalah "Pengantin edisi 09 Adat Minangkabau" <br />
Terima pesanan <br />
Edisi terbatas</div>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6929255349822956571.post-830875609965449042010-03-04T13:10:00.001+07:002010-03-17T06:56:41.402+07:00Make up Bertahap Untuk Pengantin<div style="text-align: justify;">Kita tentu ingin selalu tampil dengan rapi, anggun dan mempesona (<i>Manglingi/Jawa</i>) pada saat menghadiri suatu acara pesta Pernikahan ataupun acara - acara lainnya yang dihadiri oleh banyak kalangan.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan make up adalah adanya perubahan pada diri kita atau dengan kata lain menutup bila ada kekurangan atau mengurangi hal yang berlebihan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4 Jenis Make up</div><ol><li style="text-align: justify;">Make up <i>Gala</i>, yaitu make up yang bertujuan untuk pesta pernikahan, maka pihak keluarga Pengantin harus tampil lain dari yang lain.</li>
<li style="text-align: justify;">Make up <i>Fantasi</i>, yaitu make up yang berthema misalnya untuk sinetron, tari-tarian, dan sebagainya.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Make up Pagi dan Siang, yaitu make up yang biasa dipakai sehari-hari untuk pergi ke kantor, pasar dll.</li>
<li style="text-align: justify;">Make up Sore & Malam, yaitu make up untuk menghadiri acara pesta atau undangan lainnya. Pemakaian warnanya harus lebih kuat.</li>
</ol>Berikut adalah make up bertahap untuk Pengantin adat Minang (<i>anak daro)</i>.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkLltVns6kqJDBlIStCuHSfV6EX4r4TjPu1Sskf2C_JFf0IJ8ZemSr39y1tV1xk0TgAK9oFZ_nbAonEs7wNLyGbC1YjUrpk3-vLFqLagjC51szOZqN0M5EgJ8cBkAL4OaQbkIK1ei_0baR/s1600-h/Untitled-1copy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" height="287" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5445641164274582882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkLltVns6kqJDBlIStCuHSfV6EX4r4TjPu1Sskf2C_JFf0IJ8ZemSr39y1tV1xk0TgAK9oFZ_nbAonEs7wNLyGbC1YjUrpk3-vLFqLagjC51szOZqN0M5EgJ8cBkAL4OaQbkIK1ei_0baR/s400/Untitled-1copy.jpg" style="float: left; height: 230px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" width="400" /></a></div></div><b>1. Make up wajah</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuktS4Q7U1IOT8TFr1XeFBJMmhxWUCOPZAzOsbk_Hd6KpIBBr4RaHigYYbbVA7OUixVQWUJGrEfdnCicdLtkzO_Bp1nhl8W2sddS4nGqVgI960feN4oYEu_1AwTgSYWDdka36-ME6DqT8R/s1600-h/Untitled-2+copy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" height="165" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5445641583916105506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuktS4Q7U1IOT8TFr1XeFBJMmhxWUCOPZAzOsbk_Hd6KpIBBr4RaHigYYbbVA7OUixVQWUJGrEfdnCicdLtkzO_Bp1nhl8W2sddS4nGqVgI960feN4oYEu_1AwTgSYWDdka36-ME6DqT8R/s200/Untitled-2+copy.jpg" style="float: left; height: 264px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" width="200" /></a><br />
<br />
<b>2. Pasang sanggul</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr9X-4cV4PG5L-pbWHJLrUqq_mCWjRezJqH9OVnQpNJY7gC26GoTLBMJZnVM92cOIvzCUDm_GrW-MAgoY07QxF5BA01aUpLQM7kqIK9DAUESq3iUEf_k_3Nd26_3svqYAKfl5zLtxWlM05/s1600-h/Untitled-3copy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" height="166" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5445642565810423682" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr9X-4cV4PG5L-pbWHJLrUqq_mCWjRezJqH9OVnQpNJY7gC26GoTLBMJZnVM92cOIvzCUDm_GrW-MAgoY07QxF5BA01aUpLQM7kqIK9DAUESq3iUEf_k_3Nd26_3svqYAKfl5zLtxWlM05/s200/Untitled-3copy.jpg" style="height: 266px; width: 320px;" width="200" /></a></div><b>3. Mengenakan busana pengantin ke anak daro (pengantin perempuan)</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGhj-kh7P2hdMqstWJLYIuStJinxO_llI0xOGoG2hc4vC9eIOocuc_Hf_9_f52kfpkB0h_7L_YZ6FHDCCl_1l9DtoVvlf-Y-Itkce-nc6MnlWPe0BYstIAoA0tpdtTjFYsyKMVVOIB8WL1/s1600-h/Untitled-4+copy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" height="185" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5445643004854859298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGhj-kh7P2hdMqstWJLYIuStJinxO_llI0xOGoG2hc4vC9eIOocuc_Hf_9_f52kfpkB0h_7L_YZ6FHDCCl_1l9DtoVvlf-Y-Itkce-nc6MnlWPe0BYstIAoA0tpdtTjFYsyKMVVOIB8WL1/s200/Untitled-4+copy.jpg" style="height: 297px; width: 320px;" width="200" /></a></div><br />
<b>4. Merapikan busana</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbd5yo2gh3le-uahvbF9oSIp1Rp50eL9TxZYlKop0mO65YSBHAPoAJrzCWGLOwt7cWybFJu5FEH15b_et1BAGzM0Inq06muWoRMF8eWs_c8Sn0kWbfo3YAYvKqWyrzKhkQwWq6hTCcqin/s1600-h/1_310653510l.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" height="200" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5445643710290034546" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbd5yo2gh3le-uahvbF9oSIp1Rp50eL9TxZYlKop0mO65YSBHAPoAJrzCWGLOwt7cWybFJu5FEH15b_et1BAGzM0Inq06muWoRMF8eWs_c8Sn0kWbfo3YAYvKqWyrzKhkQwWq6hTCcqin/s200/1_310653510l.jpg" style="height: 320px; width: 271px;" width="169" /></a><b>5. Setelah busana dilanjutkan dengan pemasangan assesories </b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqp7t2ah342E8aDkNRpo2x3fs5yIk0EFY53_97dSdHsl2SVRDmrkUzymh7tYmOnTOJGkAi9HujQ3SMALq-56f8hIcxC0wORWjJZPWXmvbymzKPhGsIIpRKXEnpHFoFCreFGWdJcUYPq3qo/s1600-h/Untitled-6+copy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5445643722183862242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqp7t2ah342E8aDkNRpo2x3fs5yIk0EFY53_97dSdHsl2SVRDmrkUzymh7tYmOnTOJGkAi9HujQ3SMALq-56f8hIcxC0wORWjJZPWXmvbymzKPhGsIIpRKXEnpHFoFCreFGWdJcUYPq3qo/s320/Untitled-6+copy.jpg" style="height: 320px; width: 291px;" /></a></div><b> 6. Pemasangan sunting tahap pertama</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEhBLj4Di8ewMx0lRuHGhwxY65ZZFyY7mYn7BCnpJlWzovdruOKkx9FL-QdPqSpErIkPauPZxdO_ZISMgQ_9Icy46uBfHadXy1kTjHaRV4d3qJSyRFFdfBeh8iPd-5j7bcedksgjbupE-N/s1600-h/Untitled-7+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEhBLj4Di8ewMx0lRuHGhwxY65ZZFyY7mYn7BCnpJlWzovdruOKkx9FL-QdPqSpErIkPauPZxdO_ZISMgQ_9Icy46uBfHadXy1kTjHaRV4d3qJSyRFFdfBeh8iPd-5j7bcedksgjbupE-N/s320/Untitled-7+copy.jpg" /></a></div><b>7. Pemasangan sunting tahap kedua</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfvtjK6K1OIO4DRVKLwk8siD2SwADwlCRqOnBC5rTTDJpW0Q32Tt3PL0NMLpYfrwD1UPWrhrfX4OOC3DedscNc-pBPWR11aLpMQcXDTR6jQtwIilUAvWpOvmLuFtu9RLZwxpwJxBkQX7ZL/s1600-h/Untitled-8+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfvtjK6K1OIO4DRVKLwk8siD2SwADwlCRqOnBC5rTTDJpW0Q32Tt3PL0NMLpYfrwD1UPWrhrfX4OOC3DedscNc-pBPWR11aLpMQcXDTR6jQtwIilUAvWpOvmLuFtu9RLZwxpwJxBkQX7ZL/s320/Untitled-8+copy.jpg" /></a></div><b>8. Pemasangan sunting tahap ketiga </b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjid3fGmtaT6s8WA_nDhDud2K1D_dhw2lJ1fbGFSeGxQtZpVeAnDmSFxBvSulVf7BHjqvukxMZaVv91Hh_IBz7Q5e1BOgtieVQeMz4xCewhIEDQ_Zot5EJEbs7LdgqMVe2T1vQHg5UiXv3W/s1600-h/Untitled-9+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjid3fGmtaT6s8WA_nDhDud2K1D_dhw2lJ1fbGFSeGxQtZpVeAnDmSFxBvSulVf7BHjqvukxMZaVv91Hh_IBz7Q5e1BOgtieVQeMz4xCewhIEDQ_Zot5EJEbs7LdgqMVe2T1vQHg5UiXv3W/s320/Untitled-9+copy.jpg" /></a></div><b>9. Pemasangan sunting thap keempat dan merapihkan make up wajah</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWdrJ2v7RcNmhydeETm87zfjjbK4mC5NBIj-Nb0r3CB3UNM-O0SPTUy5aeqNrIfxE9XSq2uI2cgF25ptbgPouKHH2TpAmsMFQYP8gEyuCOohqsRaOWDA-bwoHOvLRuDdlvgiVWBN5ZPoXt/s1600-h/Untitled-10copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWdrJ2v7RcNmhydeETm87zfjjbK4mC5NBIj-Nb0r3CB3UNM-O0SPTUy5aeqNrIfxE9XSq2uI2cgF25ptbgPouKHH2TpAmsMFQYP8gEyuCOohqsRaOWDA-bwoHOvLRuDdlvgiVWBN5ZPoXt/s320/Untitled-10copy.jpg" /></a></div><b>10. Pemasangan sunting tahap terakhir</b><br />
<br />
<ol></ol>Pengantinhttp://www.blogger.com/profile/09648611353494956820noreply@blogger.com0